Surabaya, tvOnenews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok salah satunya mendirikan kios atau warung Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di pasar tradisional.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat mengatakan saat ini ada sekitar 40 kios atau warung TPID di pasar yang dikelola PD Pasar Surya di antaranya berada di Pasar Wonokromo, Pasar Pucang Anom, Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo Surabaya.
Ia menginstruksikan Bagian Perekonomian dan PD Pasar Surya untuk mendirikan Kios TPID yang belum tersedia di pasar salah satunya yang belum tersedia di Pasar Kembang Surabaya.
"Karena itu saya minta kios TPID-nya harus dikuatkan lagi. Saya sudah instruksikan ke Asisten 2, Bagian Perekonomian dan PD Pasar Surya untuk membuat TPID di setiap pasar," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, saat melakukan tinjauan di Pasar Kembang ditemukan pedagang yang masih menjual minyak goreng dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Alhamdulillah semua harga sudah terpantau normal, seperti beras, gula dan ayam. Namun minyak dalam satu bulan ini HET-nya Rp15.700, tapi pedagang dapatnya Rp15.500, kadang ada yang Rp15.700," katanya.
Ia menekankan pentingnya penguatan Kios TPID di Pasar Kembang untuk menstabilkan harga bahan pokok sekaligus menjadi tempat kulakan bahan pokok bagi para pedagang di pasar setempat.
"TPID menyediakan bahan pokok, seperti beras, gula dan minyak. Tapi tidak dibuat eceran, dibuat pedagang kulakan. Jadi pedagang ini mendapat kepastian harga HET pemerintah," ucapnya.
Ia mendorong, PD Pasar Surya agar aktif melakukan pengecekan harga bahan pokok di pasar untuk memastikan apakah harga bahan pokok di pasar sudah sesuai HET atau dalam kondisi naik.
"Nah, setiap waktu, setiap saat, PD Pasar harus mengecek itu, sambil dilihat apakah harga naik atau tidak," pungkasnya. (ant/aag)
Load more