Jakarta, tvOnenews.com - Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), mengalami dua kali erupsi pada Sabtu (14/9/2024).
Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.38 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau sekitar 4.176 mdpl.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik," kata Yadi Yuliandi dalam keterangannya.
Sementara, erupsi kedua terjadi pada pukul 06.37 WIB dan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 mdpl.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.
Adapun, Gunung Semeru saat ini masih berstatus waspada.
Oleh karenanya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang semua warga melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian, semua warga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Semua warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(ant/lkf)
Load more