Jakarta, tvOnenews.com - Kasus dugaan bullying, pelecehan seksual, hingga penganiaayan yang dialami seorang siswa Binus School Simprug, Jakarta Selatan berinsial RE memasuki babak baru.
Awalnya kasus tersebut dilaporkan oleh keluarga dan kuasa hukum RE ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Januari 2024.
Alhasil berjalannya waktu, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menaiki status laporan kubu RE dari penyelidikan ke penyidikan.
"Iya sudah naik penyidikan," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi dikutip Sabtu (14/9/2024).
Nurma menuturkan penyidik menaiki status kasus bullying tersebut usai menemukan sejumlah unsur tindak pidana.
Menurutnya penyidik mendapati unsur pidana dari kasus yang dilaporkan korban tersebut usai melakukan rangkaian penyelidikan alat bukti yang ada.
"Ya kalau tindak pidana, kalau lihat videonya jelas, ada," kata Nurma.
Kuasa Hukum Binus School, Otto Hasibuan mengatakan tak ada aksi bullying, pelecehan seksual, hingga penganiaayan yang terjadi.
Pasalnya, kata Otto peristiwa yang sesungguhnya terjadi berupa adanya perkelahian antar korban dan terlapor.
"Ternyata yang terjadi di situ adalah adanya istilahnya siswa ini sepakat untuk bertinju istilahnya, berkelahi," kata Otto kepada awak media dalam konferensi persnya, Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Otto menuturkan pihaknya tak membela korban ataupun pelaku terkait dugaan kasus yang telah berstatus naik sidik pada Polres Metro Jakarta Selatan itu.
Pasalnya, pihak Binus membantah tuduhan terjadinya peristiwa tersebut pada lingkungan pendidikannya.
Bantahan itu pun diperkuat dengan rekaman video CCTV hingga milik siswa yang memperlihatkan korban dan terlapor memilih berkelahi antara satu dengan yang lainnya.
"Berdasarkan CCTV yang kita lihat, jadi mereka mengajak berkelahi, tidak ada pengeroyokan. Jadi satu lawan satu berkelahi setelah itu selesai," ungkapnya.
Di sisi lain, dalam konferensi persnya pihak Binus School Simprug memperlihatkan secara utuh rekaman video CCTV hingga amatir milik siswa terkait tuduhan aksi bullying, penganiaayan, dan pelecehan seksual.
Dalam rekaman video yang diputar terlihat segerombolan siswa berlarian menuju toilet menyusul dua siswa yang akan melakukan perkelahian diantaranya RE.
Dari rekaman yang dilihat tim tvOnenews.com, rekaman tersebut memperlihatkan RE tengah berkelahi dengan terduga pelaku dengan disaksikan siswa lainnya di dalam toilet.
Keduanya bergulat laiknya petinju di ring dengan saling pukul satu dengan yang lainnya.
Bahkan, perkelahian itu berlangsung saat keduanya masih berseragam dan berada di lingkungan Binus School Simprug Jakarta Selatan.
Diketahui, korban RE mengaku dirinya telah setahun lamanya menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
Selama itu pula ia mengaku telah mendapat aksi bullying dan penganiayaan yang terjadi.
"Hari pertama saya sudah mendapatkan pelecehan, penghinaan, pengancaman, dan sampai di bulan Januari saya mendapatkan penganiayaan yang kejam dan sadis," kata RE di Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Bahkan, RE mengaku selam dua hari berturut-turut mendapati aksi penganiayaan dari para terduga pelaku tersebut.
Kata RE, dirinya dianiaya para terduga pelaku yang disebut telah membentuk geng di sekolah itu.
"Saya dari para pelaku sudah dianiaya selama dua hari, di hari pertama dan kedua secara berturut-turut. Bahkan para geng ini sudah merencanakan lima hari berturut-turut hingga hari terakhir saya akan dihabisi oleh ketua geng di sana," kata RE
"Namun di hari kedua saya sudah benar-benar tidak merasakan tubuh saya karena saya sudah babak belur di sana," sambungnya. (raa)
Load more