Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat politik Universitas Udayana, Kadek Dwita menyoroti keikutsertaan sejumlah tokoh perempuan dalam Pilkada serentak 2024.
Adapun 6 tokoh politisi perempuan yang menghiasi pesta demokrasi tersebut adalah Airin Rachmi Diany di Banten, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Luluk Nur Hamidah di Jawa Timur, Tina Nur Alam di Sulawesi Tenggara, dan Sitti Rohmi Djalillah di Nusa Tenggara Barat
Kadek menilai bahwa majunya perempuan sebagai calon pemimpin daerah ini adalah bentuk keberhasilan pendidikan politik di Indonesia.
“Tentu fenomena perempuan menjadi calon kepala daerah, apalagi menjadi calon gubernur di 4 provinsi merupakan bentuk pendidikan politik yang berhasil, karena ranah politik yang tadinya sangat maskulin, perlahan cair dan dapat dimasuki perempuan," ucap Kadek dalam keterangannya, Senin (16/9/2024).
Keberhasilan ini menurut Kadek bukan tanpa alasan.
Pasalnya jumlah perempuan yang mengikuti kontestasi politik di Indonesia masih sangat minim sampai perlu dibuat kebijakan afirmasi 30 persen perempuan pada pemilihan legislatif.
“Sebelumnya di Indonesia keterlibatan perempuan dalam politik masih sangat minim. Akhirnya dibuatlah kebijakan afirmasi 30% perempuan dalam daftar Caleg. Namun perlahan jumlah perempuan di parlemen nasional maupun daerah bertambah," terang Kadek.
Kadek menambahkan, hal berbeda terjadi pada kontestasi pemilihan kepala daerah.
Ia mencatat, adanya pertumbuhan jumlah calon kepala daerah dari kaum perempuan yang dapat terlihat di setiap momen pilkada.
“Kenyataan yang agak berbeda terjadi di Pilkada. Pada level eksekutif kuota 30 persen perempuan dalam daftar calon tidak bisa diterapkan. Hanya saja dari pilkada ke pilkada jumlah calon perempuan di posisi calon wakil maupun kepala daerah kian bertambah tiap gelombangnya," pungkasnya.
Adapun, dari semua provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak tahun 2024 ini ternyata ada empat provinsi yang memiliki calon gubernur perempuan.(rpi/muu)
Load more