Jakarta, tvOnenews.com - Ancaman kekeringan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia. Bahkan, berdasarkan laporan BMKG tujuh provinsi telah mengalami kekeringan ekstrem.
Kekeringan ekstrem yang terjadi di tujuh provinsi ini disebabkan tidak ada hujan selama dua bulan lebih.
Di tujuh provinsi tersebut, terdapat 38 daerah yang telah mengalami kekeringan karena hujan tidak turun selama lebih dari dua bulan.
Adapun rinciannya adalah, di Provinsi NTT yakni di Kota Kupang, Sabu Raijua, Kupang, Lembata, Sumba Timur, Timur Tengah Selatan, Rote Ndao, Sikka, Suma Barat Daya, dan Ende tidak mengalami hujan antara 69-144 hari.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Timur, yakni Jember, Kota Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Pasuruan, Blitar, Mojokerto, Tulungagung, Bangkalan dan Malang, tidak turun hujan selama lebih dari 108 hari.
Di NTB, kekeringan terjadi di Bima dan Lombok Timur yang tidak mengalami hujan dari 94-137 hari.
Kekeringan juga dialami di Sulawesi Selatan, khususnya daerah Barru, Pangkep, Taklar, dan Makassar.
Kondisi serupa juga dialami Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi Bantul dan Gunung Kidul.
Di Jawa Barat dan Banten kekeringan juga melanda di sejumlah wilayah seperti Ciamis, Cirebon, Indramayu, Karawang, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sumedang, bekasi, dan Pandeglang.
Berdasarkan keterangan dari Prakirawan BMKG Andika Hapsari, saat ini 64 persen di zoma musim di Indonesia telah memasuki kemarau, sementara sisanya masih musim hujan.
"BMKG mengimbau masyarakat agar menggunakan air secara bijak untuk mengurangi dampak kekeringan yang sedang melanda," ujar dia.
Bagi daerah yang masih mengalami musim hujan, kata Andika, penting untuk memastikan sistem penampungan dan pengaliran air hujan berfungsi dengan baik.
Hal ini penting guna mengurangi risiko banjir dan memaksimalkan pemanfaatan air. (ant/iwh)
Load more