Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut tidak ada dampak seperti retakan tanah di Jawa Barat dan sekitarnya setelah adanya gempa tersebut.
"Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," kata Kepala Badan Geologi M. Wafid.
Wafid meminta masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya tetap waspada karena berdasarkan data Badan Geologi sebagian besar wilayah yang merasakan guncangan gempa ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk gempa bumi golongan menengah hingga tinggi.
Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat kejadian gempa tersebut mengakibatkan kerusakan rumah penduduk di Desa Cikembang, Cibeureum, Tarunajaya, Kabupaten Bandung dan di Kabupaten Garut.
Wafid menjabarkan lokasi pusat gempa pada umumnya tersusun oleh morfologi daratan bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal.
Tim Badan Geologi mengklasifikasikan daerah sekitar pusat gempa umumnya tersusun batuan berumur kuarter.
Sebagian batuan kuarter tersebut, kata dia, terpantau telah mengalami pelapukan sehingga bersifat mudah lepas, terurai tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa.
Load more