Jakarta, tvOnenews.com - Gempa Bandung dengan magnitudo 5.0 tak lama terjadi sekitar pukul 09.41 WIB. Menurut BMKG, guncangan terjadi akibat sesar turun.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan gempa Bandung kali ini merupakan jenis gempa dangkal.
Adapun gempa Bandung terjadi karena ada aktivitas sesar grasela yang bergeser turun.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono, melalui media sosial X miliknya, Rabu (18/9/2024).
Sesar turun yang menyebabkan gempa Bandung disebut juga sebagai normal faults.
Adapun sesar turun terjadi karena ada gaya tekan maksimum ke arah vertikal. Hal ini menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar.
Sesar turun ini juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi, bisa terjadi di darat ataupun laut.
Selain sesar turun, terdapat juga dua jenis sesar lainnya, yakni sesar naik dan sesar geser.
Sesar naik atau reverse faults terjadi ketika batuan bergerak ke atas akibat adanya gaya tekan arah vertikal.
Biasanya, sesar naik terjadi jika ada dua lempeng tektonik saling bertabrakan.
Sementara itu, sesar geser disebut juga sebagai strike-slip faults, terjadi ketika bidang batuan bergerak secara horizontal, baik kanan atau kiri.
Jika sesar bergerak ke arah kiri maka disebut sebagai sinistral, jika bergerak ke kanan namanya merupakan destral.
Berbagai sesar ini dapat menyebabkan gempa bumi yang tentunya bisa merusak hal-hal yang ada di atas tanah.
Gempa Bandung yang terjadi hari ini, Rabu (18/9/2024) disusul oleh beberapa gempa bumi susulan dengan kekuatan lebih kecil.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak termakan informasi yang belum jelas kebenarannya. (iwh)
Load more