Gempa Bandung Disorot Tajam, Guru Besar Bidang Bangunan UII Yogyakarta Beri Peringatan soal Rumah Rawan Segera Lakukan Ini

Jakarta, tvOnenews.com - Guru Besar Bidang Bangunan Tahan Gempa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Sarwidi menyoroti gempa Bandung, Jawa Barat, berkekuatan 5.0 magnitudo, Rabu (18/9/2024).

Dia mengingatkan pentingnya penerapan standar bangunan tahan gempa di wilayah rawan.

"Seluruh bangunan, khususnya yang berada di wilayah rawan gempa seharusnya menerapkan standar bangunan tahan gempa," kata Sarwidi dalam keterangannya.

Sarwidi menjelaskan gempa bumi Bandung yang terjadi di daratan dengan sumber yang dangkal berdasar data sementara telah mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, hingga roboh.

Bangunan rumah yang roboh total atau roboh dindingnya mengindikasikan bahwa bangunan tersebut tidak mengakomodasi konsep bangunan tahan gempa.

Menurutnya, seharusnya gempa dengan skala intensitas guncangan IV—V MMI belum mengakibatkan kerusakan manakala bangunan sudah mengadopsi konsep bangunan tahan gempa.

Pada konsep bangunan tahan gempa, Sarwidi menjelaskan analisis ketahanan bangunan terhadap gempa lebih pada elemen struktur sebagai sistem penahan utama bangunan.

Dia memaparkan di bangunan teknis bersistem rangka, elemen struktur meliputi rangkaian fondasi, kolom, balok, dan pelat lantai.

Sementara itu, Sarwidi mengatakan pada bangunan rumah nonteknis dan semiteknis tembokan, elemen strukturnya adalah rangka pengekang dan dinding tembok.

Sarwidi menuturkan wilayah Jawa Barat mempunyai potensi kegempaan yang tinggi, baik disebabkan oleh sumber megathrust di lepas pantai maupun dari sumber sesar-sesar gempa di darat.

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat umum sebagai pemilik rumah tentang potensi bencana gempa yang dapat terjadi sewaktu-waktu secara mendadak di wilayah-wilayah rawan gempa harus ditingkatkan dari waktu ke waktu.

"Selama ini bencana gempa di luar wilayah pesisir hingga pedalaman umumnya disebabkan oleh dominasi kegagalan bangunan rumah masyarakat," tukasnya.(ant/lgn)