“Artificial Intelligence telah ada selama beberapa dekade, tetapi perkembangan terbarunya telah mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan bahkan cara kita bekerja. Perubahan ini mengharuskan kita untuk terus memantau dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada,” ujar Callista dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2024).
Dia juga menjelaskan ketertarikan terhadap topik ini muncul setelah membaca beberapa artikel tentang bagaimana robot dan sistem otomatisasi dapat menggantikan berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
Selama kompetisi, Callista mempresentasikan hasil risetnya yang mengungkapkan bagaimana kecerdasan buatan dapat mempengaruhi berbagai aspek pekerjaan, mulai dari pergeseran keterampilan yang dibutuhkan hingga dampaknya terhadap kesejahteraan karyawan.
Dia berharap hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pemahaman masyarakat mengenai tantangan dan peluang yang dibawa oleh teknologi ini.
“Melalui partisipasi saya dalam lomba sains internasional ini, saya berharap dapat menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesiapan dan adaptasi dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Kecerdasan buatan akan terus berkembang dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita. Oleh karena itu, kita perlu siap untuk menghadapi perubahan tersebut dengan sikap positif dan kesiapan untuk belajar,” tambah Callista.
Prestasi Callista dalam ISPC 2024 bukan hanya merupakan kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa nama baik bagi sekolahnya.
Keberhasilan ini menjadi contoh inspiratif bagi banyak siswa lain untuk mengejar mimpi mereka dan berkontribusi pada penelitian dan inovasi di bidang sains dan teknologi.(lkf)
Load more