Dasco menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil untuk mengakomodasi janji-janji kampanye Prabowo yang membutuhkan tenaga ahli di bidangnya.
Meski begitu, Wakil Ketua DPR itu belum mau membeberkan siapa saja profesional yang akan masuk dalam kabinet Prabowo. "Masih dalam proses," ujarnya.
Namun, analis politik dari Erapol Indonesia, Khafidlul Ulum, menyebut rencana pembentukan Zaken Kabinet ini sekadar gimik politik.
Menurutnya, jika kabinet didominasi profesional dan bukan dari partai politik, hal ini bisa memicu gesekan internal partai, yang menginginkan tokoh mereka duduk sebagai menteri.
"Jika dipaksakan, akan ada konflik internal karena elite partai yang seharusnya jadi menteri malah tersingkir," pungkas Ulum dalam pernyataannya, Jumat, 13 September 2024. (aag)
Load more