LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Gelombang PHK Sedang Terjadi, Serikat Buruh Minta Pemerintah Stop Pembahasan RPMK Kemasan Polos Tanpa Merk
Sumber :
  • istimewa

Gelombang PHK Sedang Terjadi, Serikat Buruh Minta Pemerintah Stop Pembahasan RPMK Kemasan Polos

Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Gelombang PHK di sektor berbagai industri diperkirakan bakal terus membesar hingga

Selasa, 24 September 2024 - 17:27 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor berbagai industri diperkirakan bakal terus membesar hingga bisa di atas 70.000 tenaga kerja pada akhir tahun 2024. 

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah PHK dari Januari hingga akhir Agustus mencapai 46.240 pekerja. 

Meski ada tren kenaikan, tapi Kemnaker berharap angka PHK tidak lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 64.000. 

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (FSP-RTMM), Sudarto, mengingatkan bahwa ancaman badai PHK juga akan menerpa Industri Hasil Tembakau (IHT), yang selama ini menjadi salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia yang mencapai lebih dari 6 juta tenaga kerja. 

Baca Juga :

Apalagi mengingat peraturan yang berkaitan dengan pertembakauan yang sangat menekan dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) dengan ketentuan kemasan rokok polos tanpa merek sedang dikejar target penyelesaiannya akhir September ini. 

Menurutnya, industri padat karya ini telah menjadi sawah ladang atau sumber mata pencaharian utama para buruh di Indonesia.

“IHT ini adalah industri padat karya menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Seharusnya dipertahankan dan dilindungi dengan kebijakan yang baik. Ada jutaan pekerja yang terlibat di berbagai level dalam IHT, mulai dari petani tembakau, buruh pabrik, hingga pedagang kecil. Hati-hati, potensi PHK bagi pekerja akan memperburuk kondisi ekonomi pekerja yang sudah sangat tertekan, apalagi baru adanya pengesahan PP 28/2024," ujar Sudarto, selepas Forum Diskusi Advokasi Industri Rokok Tembakau Makanan Minuman -  Antisipasi Regulasi Industri Yang Dapat Menghambat Kelangsungan & Pertumbuhan Industri Sebagai Sawah Ladang, Sumber Mata Pencaharian Pekerja, Selasa (24/9/2024).

"Realitanya tempat kerja kami, IHT ini ditekan bertubi-tubi. Ini adalah sawah ladang bagi buruh. Tahun 2011 lalu masih ada 2.000 pabrik rokok, sekarang tinggal 200-an pabrik. Kami, sudah kehilangan 67.000 tenaga kerja dari segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) sejak 2015-2022. Ada 44 perusahaan yang berkurang. Kami sudah dimarjinalkan secara sistematis. Perlakuan terhadap kami tidak adil, kami terzolimi," tegasnya.

Sudarto berharap pemerintah mengambil langkah konkrit untuk melindungi pekerja dari PHK, salah satunya dengan menghentikan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) yang tengah didorong Kemenkes karena akan berdampak pada keberlangsungan tenaga kerja. 

“Pemerintah tolong stop pembahasan RPMK. Kami sangat menolak pasal-pasal pengaturan di RPMK termasuk regulasi kemasan rokok polos (tanpa merek). Bagaimana bisa aturan di atasnya PP No 28/2024 hanya mengatur peringatan kesehatan dan tidak ada pengaturan kemasan polos (tanpa merek), kenapa RPMK melangkahi peraturan di atasnya? Proses penyusunanannya juga sudah cacat. Tidak ada alasan untuk melanjutkan pembahasan aturan yang tidak adil dan menyakiti pekerja,” lanjutnya.

Atas nama pekerja, Sudarto meminta pemerintah memberikan dukungan yang lebih signifikan agar industri IHT hususnya segmen SKT mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi sehingga mengurangi beban negara. 

"Apapun peraturan yang disiapkan pemerintah, kami mohon agar dibuat berdasarkan pertimbangan yang matang terhadap semua dampak yang dapat terjadi, baik itu untuk industri atau pekerjanya. Jangan hanya satu variabel saja," kata Sudarto.

Nikodemus Lupa, perwakilan dari Direktorat Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial Kemnaker menanggapi bahwa jangan sampai pekerja jadi korban karena aturan yang tidak seimbang. 

"Kami berharap jangan ada aturan yang tidak berpihak pada pekerja. Ketika ada aturan yang menekan, dan tidak mengatur secara ideal, maka salah satu pihak akan jadi korban. Maka, agar tidak ada korban, kita harus duduk bareng, Kemenkes bersama Kemenkeu, dan lintas kementerian lainnya agar pekerja dapat diberi perlindungan sehingga mereka tidak kehilangan pekerjaan," ujar Nikodemus.

Forum Diskusi Advokasi Industri Rokok Tembakau Makanan Minuman diadakan oleh Serikat pekerja sebagai bentuk dialog antara tenaga kerja dan berbagai Kementerian Lembaga. 

Namun sangat disayangkan Kementerian Kesehatan yang sangat dinantikan kehadirannya untuk dapat memberikan pencerahan justru tidak hadir. 

“Kami berharap pembuat kebijakan hendaknya duduk bersama. Upaya Serikat Pekerja mengundang Kementerian Tenaga Kerja sudah tepat, namun sayangnya Kementerian Kesehatan yang sudah diundang tidak hadir. Sementara kita sudah berbusa-busa tapi induk yang membuat kebijakan justru belum memberikan solusi,” ujarnya.

Nikodemus juga menekankan bahwa para pekerja harus diberi perlindungan, agar jangan sampai pekerja kehilangan martabat nya. 

"Kami di Kemenaker akan terus hadir dan mem-back up, mempertahankan tenaga kerja. Kami ingin pekerja tidak menjadi korban aturan yang tidak seimbang" tambahnya.

Ketua Umum Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Henry Najoan, menekankan bahwa selama ini industri hasil tembakau diatur oleh aturan fiskal dan non fiskal yang akhir-akhir ini sangat menghimpit. 

"IHT ini adalah industri padat karya dan padat regulasi, ada 480 peraturan tingkat daerah hingga pusat yang mengelilingi kami. Bisa dibayangkan bahwa industri ini sangat tertekan. Nah, sekarang pemerintah melahirkan peraturan yang terus melarang. Mulai dari UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, PP No 28 Tahun 2024, dan sekarang Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK). Aturan ini akan menimbulkan masalah baru, pekerjanya mau dikemanakan?" tegas Henry. (aag)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Kembali Hadapi Bahrain, Media Vietnam Ini Singgung Masa Kelam Timnas Indonesia, Bahkan Sebut Anak Asuh STY....

Kembali Hadapi Bahrain, Media Vietnam Ini Singgung Masa Kelam Timnas Indonesia, Bahkan Sebut Anak Asuh STY....

Setelah bermain imbang di dua laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dan China di laga selanjutnya
Kalau Mengerjakan Shalat Isya Setelah Tidur Agar Dilanjutkan dengan Tahajud, Memang Boleh? Ternyata Buya Yahya Bilang Termasuk…

Kalau Mengerjakan Shalat Isya Setelah Tidur Agar Dilanjutkan dengan Tahajud, Memang Boleh? Ternyata Buya Yahya Bilang Termasuk…

Shalat Isya menjadi waktu terakhir, banyak orang menganggap shalat Isya memiliki waktu panjang dan menunda shalat Isya bahkan hingga melaksanakan shalat tahajud
Dapat Nomor Urut Satu di Pilkada Sultra, Ruksamin Optimis Bakal Menang Bersama Sjafie Kahar

Dapat Nomor Urut Satu di Pilkada Sultra, Ruksamin Optimis Bakal Menang Bersama Sjafie Kahar

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin-Sjafie Kahar mendapat nomot urut satu dalam pengundian nomor urut paslon gubernur dan wakil gubernur yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hansi Flick Yakin Inaki Pena Bisa Gantikan Ter Stegen sebagai Kiper Utama Barcelona

Hansi Flick Yakin Inaki Pena Bisa Gantikan Ter Stegen sebagai Kiper Utama Barcelona

Pelatih Barcelona, Hansi Flick sebut penjaga gawang Inaki Pena siap menggantikan posisi Marc Andre ter Stegen sebagai penjaga gawang utama El Barca selama sisa musim.
Zoomlion Indonesia Raih Kontrak Besar di Mining Indonesia 2024, Ini Jumlahnya

Zoomlion Indonesia Raih Kontrak Besar di Mining Indonesia 2024, Ini Jumlahnya

Zoomlion Indonesia Heavy Industry, produsen alat berat Tiongkok, bukukan pesanan lebih dari 400 juta RMB (sekitar Rp800 miliar), di ajang Mining Indonesia 2024.
Ahli Tarot Ini Terawang Sosok Pria yang Jadi Jodoh Ayu Ting-Ting, Katanya Ciri-cirinya Itu Begini: Duda, Ayu Manggilnya Om...

Ahli Tarot Ini Terawang Sosok Pria yang Jadi Jodoh Ayu Ting-Ting, Katanya Ciri-cirinya Itu Begini: Duda, Ayu Manggilnya Om...

Ahli tarot Denny Darko mencoba menerawang seperti apa sosok pria yang akan menjadi jodoh Ayu Ting-Ting nanti. Menurutnya, pria tersebut punya ciri-ciri begini.
Trending
Ada Kabar Buruk, Semua Warga Indonesia Diminta Harus Waspada pada Selasa 24 September 2024

Ada Kabar Buruk, Semua Warga Indonesia Diminta Harus Waspada pada Selasa 24 September 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kabar buruk yang menghantui sebagian besar di wilayah Indonesia pada Selasa (24/9/2024).
Walau Ada Mees Hilgers dan Eliano Reijnder, Media Vietnam Sebut Mustahil Timnas Indonesia Menang Lawan Bahrain jika...

Walau Ada Mees Hilgers dan Eliano Reijnder, Media Vietnam Sebut Mustahil Timnas Indonesia Menang Lawan Bahrain jika...

Salah satu media Vietnam menyebutkan bahwa Timnas Indonesia belum tentu bisa menang lawan Bahrain, walaupun skuad Shin Tae-yong ada Mees Hilgers dan Eliano.
Jadi Buah Bibir Merasa Panas Timnas Indonesia Bertahan, Roberto Mancini Ternyata Jagonya sebagai Pemain dan Pelatih tapi Juga Religius

Jadi Buah Bibir Merasa Panas Timnas Indonesia Bertahan, Roberto Mancini Ternyata Jagonya sebagai Pemain dan Pelatih tapi Juga Religius

Posisinya saat ini, sebagai Pelatih Arab Saudi, Roberto Mancini dan eks juru taktik Australia Graham Arnold ternyata kompak beri bocoran ke Bahrain serta China.
Tak Kunjung dapat Perhatian dari Belanda, Pemain Kesayangan Jose Mourinho Ini Bisa Pilih Timnas Indonesia Jadi Tujuan Karier Internasionalnya

Tak Kunjung dapat Perhatian dari Belanda, Pemain Kesayangan Jose Mourinho Ini Bisa Pilih Timnas Indonesia Jadi Tujuan Karier Internasionalnya

Belum mendapat kesempatan untuk bermain bagi skuad Belanda, pemain kesayangan Jose Mourinho ini bisa mempertimbangkan kembali opsi untuk bela Timnas Indonesia.
Gagal Total Tiru Strategi Timnas Indonesia, Malaysia Malah 'Sibuk' Ditolak Pemain Keturunan yang Justru Lebih Pilih...

Gagal Total Tiru Strategi Timnas Indonesia, Malaysia Malah 'Sibuk' Ditolak Pemain Keturunan yang Justru Lebih Pilih...

Tim nasional Malaysia gagal total meniru strategi Timnas Indonesia mendatangkan pemain keturunan namun malah ditolak karena mereka lebih memilih...
Arkhan Kaka Gabung Timnas Indonesia U-17 Asuhan Asisten Shin Tae-yong Setelah Tak Dipanggil Indra Sjafri? Begini Menurut Aturan AFC

Arkhan Kaka Gabung Timnas Indonesia U-17 Asuhan Asisten Shin Tae-yong Setelah Tak Dipanggil Indra Sjafri? Begini Menurut Aturan AFC

Tidak ada Arkhan Kaka dalam skuad Timnas Indonesia U-20 yang dipanggil oleh Indra Sjafri untuk kualifikasi Piala Asia U-20 2025 yang berlangsung pada pekan ini.
Kedapatan Foto Bareng Mees Hilgers, Striker Belanda Keturunan Palembang Ini Beri Sinyal Ingin Bermain untuk Timnas Indonesia?

Kedapatan Foto Bareng Mees Hilgers, Striker Belanda Keturunan Palembang Ini Beri Sinyal Ingin Bermain untuk Timnas Indonesia?

Striker haus gol asal Belanda ini mulai dihubung-hubungkan bakal membela Timnas Indonesia setelah mengunggah foto bareng Mees Hilgers di akun Instagram-nya.
Selengkapnya