Serang, tvOnenews.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono atau Tommy Djiwandono mengungkapkan alasan mengapa anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2025 melemah.
Hal ini dikarenakan pasokan dana dari APBN 2025 untuk pembangunan IKN diketahui lebih kecil dari pasokan APBN 2024.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 triliun untuk pembangunan IKN di tahun 2025. Sementara, per 31 Agustus 2024 telah direalisasikan sebesar Rp18,9 triliun dari APBN 2024 untuk pembangunan IKN.
Tommy menjelaskan hal ini terjadi karena biaya untuk pembangunan IKN hanya sebesar 20 persen dari APBN, selebihnya yakni 80 persen tergantung dari investor.
“IKN tidak sepenuhnya dari APBN, itu kan sudah dari pertama kali. 20 persen seingat saya didanai APBN, 80 persen dari investasi,” jelas dia, di Serang, Banten, Rabu (25/9/2024).
Oleh karena itu, Tommy menjelaskan, bahwa pemerintah tengah menggenjot peningkatan angka investasi untuk pembangunan IKN.
“Bagaimana kita menarik investasi lebih cepat, itu yang jadi pertimbangan, itu tugas dari kabinet berikutnya. Tentu bekerja sama dengan OIKN dan satgas IKN,” tegasnya.
Politikus Partai Gerindra ini pun menampik isu pembangunan IKN akan dihentikan di masa kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Tetapi Pak Prabowo sudah berkali-kali menjelaskan bahwa beliau komitmen IKN akan berlanjut. Poinnya adalah pendanaannya harus ke investasi,” tandas dia.
Sebagai informasi, pendanaan IKN dari APBN 2025 sebesar Rp15 triliun dibagi menjadi dua, yakni untuk Badan Otorita IKN sebesar Rp5,8 triliun, sementara Kementerian PUPR sebesar Rp9,11 triliun. (agr/raa)
Load more