"Itu dari pasangan sesama saya, waktu itu yang mengajak seperti itu. Tapi saat itu saya tidak menyanggupi," kata dia lagi.
Namun, target pembunuhan tiba-tiba berganti menjadi anak dari A setelah mendapatkan usulan dari Emi. Ia bercerita, percakapan ketiganya terjadi di teras rumah. Saat itu, Saenah, otak pembunuhan sekaligus kekasih Rahmi memanggil Emi untuk ikut ke dalam rencana jahatnya.
"Dijawab oleh saudara Emi, kalau ibunya korban itu kegedean, susah lagi hamil. 'Kalau anaknya aja gimana?' dari Emi ngomong," kata Rahmi mengulang percakapan mereka kala itu.
Pada saat itu, berdasarka pengakuan Rahmi, Saenah kemudian mengiyakan usulan dari Emi. Namun, Saenah mengatakan agar jangan sampai membunuh anaknya karena akan diculik saja dan membuat ibunya panik.
"Pasangan saya bilang, 'kalau anaknya ya udah enggak apa-apa. Tapi jangan sampai mati anaknya ya, soalnya nanti mau saya bawa ke Jawa aja lah anaknya, biar emaknya panik, dia enggak bisa semena-mena lagi sama kamu'," ujar Rahmi.
Akhirnya, mereka pun mengajak Ujang dan Yayan untuk membantu melancarkan aksi yang awalnya adalah rencana penculikan itu.
Diketahui, korban yang masih berusia lima tahun disekap di sebuah ruang kosong dan dililit lakban di bagian wajahnya. Hal itu dilakukan karena korban sempat melawan dengan menggigit tangan pelaku saat disiksa.
Namun, akhirnya anak kecil itu menjadi bulan-bulanan emosi orang dewasa yang dendam kepada ibunya sampai meninggal dunia.
Adapun sementara ini terungkap peran Saenah dan Emi adalah sebagai otak pembunuhan sekaligus penganiaya yang mengakibatkan korban tak bernyawa. Pelaku lainnya kemudian ikut membantu dua otak pembunuhan itu untuk membuang jasad sang anak.
Saksikan selengkapnya di Program Cover Story One, Kamis 26 September 2024 Pukul 23.00 WIB.
(muu/iwh/adw/liz/mni/fis)
Load more