Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia dan Rusia akan memasuki usia bilateral ke-75 pada 2025 dengan kedua negara siap merayakan hubungan ini dalam memperkuat kerja sama dalam bidang arsip negara.
Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, dalam pembukaan Seminar Gabungan Rusia-Indonesia 'Indonesia-Russia: From the Past to the Future, the Historical and Geopolitical Perspective', di Jakarta, Selasa (24/9/2024).
"Kegiatan ini sangat bagus dilakukan saat ini karena dapat menilik masa lalu dan masa depan Indonesia dan Rusia," kata Sergei Tolchenov dalam keterangannya, Kamis (26/9/2024).
"Ini saat yang tepat untuk menengok kembali sejarah hubungan dan kerja sama kita serta memperoleh pelajaran yang benar yang akan membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah untuk kedua negara, bahkan di kawasan Asia-Pasifik," lanjut Tolchenov.
Dubes Tolchenov juga mengakui, sejak lama hubungan kedua negara sudah erat.
Rusia yang saat itu masih tergabung dalam Uni Soviet disebut membantu Indonesia selama masa perjuangan dan kemerdekaan.
Dia menambahkan, berbagai kerja sama yang sudah ada sejak dulu antara lain, pertahanan dan ekonomi.
"Indonesia saat itu masih muda secara ekonomi, dan kami juga turut memperkuat kemampuan pertahanan dan membantu menjaga keutuhan wilayah," ujar Dubes Tolchenov.
Beberapa hasil dari kerja sama antara lain, Stadion Gelora Bung Karno.
Rumah Sakit Persahabatan Indonesia, hingga Tol Samarinda-Balikpapan.
Bahkan hingga saat ini, hubungan Indonesia-Rusia dinilai semakin kuat ditengah hantaman geopolitik dunia.
Tak hanya di bidang politik dan sosial, kerja sama juga semakin kuat di bidang pendidikan dan ekonomi.
"Omzet perdagangan bilateral terus meningkat, pada 2020 angkanya mencapai USD4 miliar. Dan ada eksplorasi di berbagai bidang, seperti energi, transportasi, pertanian, mineral, hingga penggunaan nuklir secara damai, kota pintar, pengembangan digital dan keamanan siber, dan sebagainya," tegas Dubes Tolchenov.
Di sampiing itu, Rusia dan Indonesia kini memiliki posisi yang dekat terutama dalam masalah dunia, salah satunya mengenai Palestina.
"Krisis Palestina-Israel dan situasi di Jalur Gaza menjadi salah satu yang utama kami dalami," terang Dubes Tolchenov.
Karenanya, seminar mengenai arsip negara ini menurutnya penting bagi penguatan hubungan kedua negara.
Dia berharap, dengan pengetahuan mendalam terkait sejarah kedua negara, dapat membantu hubungan Indonesia-Rusia di masa depan.
Sementara, Kepala Pelaksana/Penjabat Direktur Jenderal, Imam Gunarto, mengaku bangga Arsip Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan seminar internasional bergengsi dan bekerja sama dengan Badan Arsip Federal Federasi Rusia dan Klub Diskusi Valdai.
Oleh karena itu, Dia menyampaikan penghargaan tertinggi kepada Badan Arsip Federal Federasi Rusia, Klub Diskusi Valdai, Kedutaan Besar Federasi Rusia di Republik Indonesia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia di Moskow, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, para ahli domestik dan internasional, panitia penyelenggara bersama, dan semua pihak yang mendukung kesuksesan acara ini.
Kerja sama bilateral di bidang kearsipan antara Indonesia dan Rusia telah resmi dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Arsip Nasional Republik Indonesia dan Badan Arsip Federal Federasi Rusia pada tahun 2016 di Sochi, Rusia.
"Sejak saat itu, kami telah melaksanakan beberapa kegiatan termasuk pameran bersama dan pertukaran informasi tentang data arsip di kedua negara. Kami juga melakukan beberapa kunjungan dan komunikasi seperti teman dekat atau saudara," imbuhnya.
Dia menuturkan bagi Indonesia, Rusia selalu menjadi mitra strategis dalam hal kearsipan.
"Seminar internasional ini, yang bertema "Indonesia - Rusia: Dari Masa Lalu ke Masa Depan, Perspektif Sejarah dan Geopolitik," diharapkan menjadi langkah kunci menuju kemitraan yang kuat antara kedua negara dan komunitas kearsipan yang lebih baik antara Indonesia dan Rusia serta menjadi dasar dari kerjasama yang lebih besar dan kuat antara kedua negara," pungkas dia.(lkf)
Load more