Jakarta, tvOnenews.com – Perang semakin berkecamuk antara Israel dengan Lebanon sejak beberapa waktu terakhir.
Parahnya, Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat setidaknya 1.500 orang termsuk warga sipil, perempuan, dan anak tewas usai serangan membabi buta oleh Sirael ke wilayah selatan dan timur pada Senin (23/9/2024).
Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi mengaku operasi militer di Lebanon itu merupakan operasi ‘Northern Arrows’ atau ‘Panah Utara’.
Sementara, data UNICEF menyebut seranngan Israel saat ini hampir mendekati bencana bagi warga Lebanon terkhusus anak-anak.
Bahkan, UNICEF menyebut jika jumlah anak-anak yang menjadi korban tewas dalam serangan kemarin Israel ke Lebanon belakangan waktu ini lebih banyak jika dibandingnkan konflik yang terjadi pada 2006 lalu.
"Perkiraan menunjukkan sekitar 400 anak, atau sekitar 12 anak per hari, tewas selama konflik 33 hari pada tahun 2006. Namun kini, 50 anak tewas hanya dalam dua hari, yaitu Senin dan Selasa pekan ini, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Kementerian juga memperkirakan bahwa lebih banyak anak masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di seluruh negeri," kata Perwakilan UNICEF di Lebanon, Edouard Beigbeder dilansir dari Antara, Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
Edourd mengaku serangan Israel terhadap Lebanon yang menewaskan anak-anak terbilang dalam kategori menakutkan.
Load more