Sementara itu mengenai persoalan yang lalu merupakan dinamisme biasa yang sudah diselesaikan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia.
“Jadi sebagai Ketua Umum 2024-2029 ya saya wajiblah untuk mengakomodir berbagai macam masukan. Nah yang paling menarik kan ini sejarahnya ya mirip-mirip di tahun 2021. Dimana selalulah ada duo yang keliatannya juga baik-baik saja. Waktu itu memang formatnya satunya Ketua Umum, satu Ketua Pertimbangan,” ungkap Anindya.
Anindya menegaskan bahwa Munaslub merupakan forum dan lembaga tertinggi daripada organisasi.
Dimana yang mengusung Kadin Provinsi dan juga anggota luar biasa atau biasa disebut asosiasi dan kumpulan.
“Nah jadi itu bukan kemauan apa A atau B. Tapi memang itu suara dari para pemegang kepentingan. Dan seperti diketahui Munaslub itu dihadiri oleh Wakil Pemerintah, Wakil Rakyat. Dan juga ada SEOC-nya mendapat izin kesejahteraan resmi. Jadi bukan mengenai kami A atau B. Tapi intinya apa amanahnya,” tegasnya.
Adapun dalam keputusan Munaslub pada 14 September 2024 tersebut telah diumumkan bahwa dirinya diberikan amanah menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia. Maka Anindya menegaskan akan menerima segala masukan yang diberikan. (ars/muu)
Load more