Dalam kesempatan yang sama, Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut meminta maaf atas kesalahan ayahnya selama memimpin Indonesia.
“Memang manusia tidak ada yang betul selalu ya. pasti ada salahnya. kami juga mohon maaf kalau selama ini bapak ada kesalahan yang dilakukan saat memimpin.
Namun demikian kami juga mengharapkan apa yang telah dilakukan bapak selama ini, semua dilakukan untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia,” jelas Tutut.
Sementara itu, Siti Hediati Hariyadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan MPR RI atas penghapusan nama Soeharto.
“Kami mewakili keluarga besar menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setinggi-tinginya kepada pimpinan MPR dan seluruh anggota MPR yang telah secara bulat berkecepatan untuk mencabut nama Pak Harto, mantan presiden RI kedua dari ketetapan MPR,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut Fraksi Partai Golkar di MPR mengusulkan agar Pasal 4 TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dikaji lagi.
“Pengajuan serupa dari Fraksi Partai Golkar agar MPR RI mengkaji kembali Pasal 4 TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, khususnya yang secara eksplisit menyebutkan nama Soeharto agar dinyatakan sudah dilaksanakan,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024).
Load more