Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah upaya dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam menekan angka stunting pada anak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar pihaknya masif melakukan sejumlah langkah mulai dari intervensi spesifik dan sentitif, upaya preventif hingga pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil guna menekan angka stunting.
Menurutnya secara masif pihaknya kana melakukan upaya tersebut hingga tak ditemukannya kasus stunting pada anak di Kota Tangsel.
"Upaya yang telah kami lakukan berhasil membawa angka stunting di Tangsel mengalami penurunan drastis, angka stunting di Tangsel sempat menyentuh 19,9 persen dan saat ini turun menjadi 9,2 persen," ujar Allin kepada awak media, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Allin menuturkan dalam menekan angka stunting pada anak juga dibutuhkan kolaborasi antar stakeholder.
Semisal program Ngider Sehat yang dmturut disonkong dengan pelaksanaan pos gizi sehat pada tingkat kelurahan hingga pemberian makanan tambahan (PMT) lokal bagi balita dan ibu hamil.
Tak hanya itu, langkah-langkah lainnya dalam menekan angka stunting, seperti rujukan balita stunting, wasting dan weight feltering ke rumah sakit rujukan.
Adapun terkait PMT lokal tercatat pada bulan Agustus telah diberikan ke 1.024 balita atau 72,01persen naik berat badan, 585 balita perbaikan status gizi atau sebesar 41,14 persen.
“Juga mengedukasi masyarakat terkait 1.000 hari pertama kehidupan untuk pencegahan terjadinya stunting,” katanya.
Belum cukup sampai di situ, Dinkes Kota Tangsel turut serta melakukan pencegahan dini bagi para remaja putri dengan rangkaian skrining anemia.
Allin mengaku upaya juga dilakukan melalui pelatihan skrining deteksi intervensi dini tumbuh kembang, pemberian makan balita, dan anak pra sekolah bagi tenaga kesehatan, kader dan guru sekolah.
Dalam program tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tangsel juga melakukan skrining dan deteksi dini ibu hamil dan bayi balita berisiko tinggi.
Di mana pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar serta pemeriksaan USG dasar oleh dokter umum.
"Kita berikan juga tablet tambah darah bagi remaja putri dan calon pengantin, kemudian rujukan remaja putri anemia ke rumah sakit," terangnya.
Upaya lainnya yang dilakukan Pemerintah Kota Tangsel dengan membentuk kader remaja Duta Rema Anti Anemia, Fahami Sobat Langkah Awal Sehat Dari Diri Sendiri (DoReMiFaSolLaSiDo).
Program tersebut memanfaatkan para kaum muda sebagai agen penggerak dalam kegiatan aksi bergizi di sekolah dengan mengkampanyekan minum tablet tambah darah.
"Pembentukan tim asuhan gizi di Puskesmas dan rumah sakit dipenuhi pula alat antropomentri di Posyandu," ucapnya.
Allin pun menegaskan Pemerintah Kota Tangsel masif menjalankan upaya menekan angka stunting termasuk memberikan edukasi dan literasi bagi masyarakat.
"Target ke depannya, tentu kita evaluasi kegiatan yang sudah berjalan dan masukan kegiatan ke depan, serta memberikan edukasi, literasi ke masyarakat tentang stunting," pungkasnya. (raa)
Load more