APBD yang jumlahnya mencapai Rp3 triliun itu tidak difokuskan untuk infastruktur semata, melainkan untuk diberikan kepada masyarakat secara langsung, seperti halnya bantuan UMKM, beasiswa, pengangkatan guru honorer, insentif guru ngaji, TPQ, pemberian jaminan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
"Kalau uang kita titik beratkan pada infastruktur nanti yang untung atau yang merasakan manfaatnya seglintir orang. Penyedia jasa yang utama. Tapi ini lebih banyak kita berikan pada masyarakat dalam bentuk bantuan, agar masyarakat ikut merasakan," ungkapnya.
Dia menambahkan infrasruktur bukan menjadi tidak penting.
"Infastruktur penting, tapi itu bisa dilakukan secara bertahap. Problem utama kita adalah kemiskinan, jadi bagaimana kita mendorong masyarakat punya daya saing dengan peningkatan SDM mereka," tandasnya.(lkf)
Load more