Kebumen, tvOnenews.com - Perkumpulan tukang rongsok Kebumen alias Petruk menyatakan mendukung sepenuhnya pasangan calon bupati dan wakil bupati Kebumen nomor urut 02 Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih dalam gelaran Pilkada 2024.
Deklarasi dukungan berlangsung di Hotel Grand Kolopaking.
Ratusan tukang rongsok dari berbagai wilayah dengan kesadaran diri mendukung Arif-Rista menjadi bupati dan wakil bupati kembali untuk periode 2025-2030.
Ketua Petruk, Muhammad Taufik, mengatakan alasan kelompoknya mendukung tukang rongsok karena melihat Arif Sugiyanto sebagai Bupati Kebumen mampu membawa aspirasi para tukang rongksok, daripada bupati sebelumnya.
"Kenapa kita kompak mendukung Pak Arif, karena kami melihat beliau sebagai Bupati benar-benar tidak ada jarak dengan rakyatnya. Bahkan mampu membawa aspirasi kita sebagai wong cilik, sepertihalnya pemberian BPJS Kesehatan. Semua diperhatikan oleh beliau," ucap dia dalam keterangannya, Rabu (2/10/2024).
Kemudian dalam 3,5 tahun memimpin Kebumen, kinerjanya terlihat nyata, Kebumen semakin Manglingi dan terlihat maju.
"Dan yang paling penting beliau amanah, tidak korupsi. Saya malah dengar diberita itu, hartanya jadi Bupati malah turun Rp6 Miliar," jelasnya.
Di juga mengungkapkan jumlah tukang rongsok di Kebumen ada 2000 lebih.
Dalam waktu dekat, dia akan memperkuat lagi jaringan tukang rongsok untuk bersama-sama mendukung Arif-Rista.
"Jadi per kecamatan itu nanti akan kita bentuk Korcam hingga Kordes untuk memenangkan Arif-Rista," ujarnya.
Sementara itu, Arif yang hadir pada kesempatan itu, menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan para tukang rongsok.
Dia menyebut dalam memimpin Kebumen keperpihakan terhadap wong cilik menjadi hal yang utama.
"Pemerintahan kita selama 3,5 tahun menjabat itu tidak fokus sepenuhnya pada pembangunan infastruktur dengan membangun semua jalan. Tapi lebih pada menekankan pada pembangunan SDM," ucap Arif.
APBD yang jumlahnya mencapai Rp3 triliun itu tidak difokuskan untuk infastruktur semata, melainkan untuk diberikan kepada masyarakat secara langsung, seperti halnya bantuan UMKM, beasiswa, pengangkatan guru honorer, insentif guru ngaji, TPQ, pemberian jaminan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
"Kalau uang kita titik beratkan pada infastruktur nanti yang untung atau yang merasakan manfaatnya seglintir orang. Penyedia jasa yang utama. Tapi ini lebih banyak kita berikan pada masyarakat dalam bentuk bantuan, agar masyarakat ikut merasakan," ungkapnya.
Dia menambahkan infrasruktur bukan menjadi tidak penting.
"Infastruktur penting, tapi itu bisa dilakukan secara bertahap. Problem utama kita adalah kemiskinan, jadi bagaimana kita mendorong masyarakat punya daya saing dengan peningkatan SDM mereka," tandasnya.(lkf)
Load more