"Sehingga kalau kita bandingkan dengan 2014, saat bapak Presiden (Jokowi) mulai menjadi presiden suku bunga kita kan double digit antara 12-18 persen, tetapi gari ini kita KUR 6 persen, SPI juga sudah, BI sekarang di 6 persen," ucapnya.
"Sehingga suku bunga yang prime itu udah single digit. Jadi artinya justru ini mengurangi fat daripada ekonomi biaya tinggi," imbuh dia.
Bahkan, kata Airlangga, indeks keyakinan konsumen masih positif. Terlebih cadangan devisa kalau di ekonomi tidak bergerak itu tidak menambah cadangan cadev.
"Apalagi kita baru melakukan pengaturan devisa hasil ekspor yang terbukti bisa mempertahankan jumlah dolar di dalam negeri sehingga pada saat bapak presiden di tahun 2014 itu kita punya cadangan devisa hanya Rp100 miliar tetapi sekarang sudah Rp150 miliar," tandas dia.
Bahkan kini pemerintah berhasil menekan rupiah hingga ke level 15.300 per dolar. Kemudian IHSG juga sudah tembus di angka 8.000, ini membuktikan bahwa ekonomi Indonesia bergerak. (agr/aag)
Load more