Menurutnya, deflasi terjadi pada komponen harga bergejolak. Sementara pelemahan daya beli seharusnya terefleksi pada komponen inflasi inti yang masih terjadi hingga September 2024.
“Inflasi inti itu yang mengindikasikan daya beli, bukan harga berjolak atau harga diatur pemerintah,” kata Susiwijono, Rabu (2/10/2024).
Meski begitu, Susiwijono mengakui tren deflasi selama lima bulan belakangan menjadi alarm peringatan. Pemerintah akan menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi tren tersebut.
Tren deflasi telah berlangsung sejak Mei 2024, dengan rincian deflasi 0,03 persen pada Mei, 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, 0,03 persen pada Agustus, dan 0,12 persen pada September. (agr/aag)
Load more