"Ada hukuman, cuma sebatas dicukur rambutnya, bukan dengan menyiram, mengolesi cabai di mulut dan badannya," katanya.
Kemudian Marnita mengungkap kronologi awal anaknya mendapat hukuman tersebut.
Ia mengatakan waktu itu anaknya berlari ke rumahnya yang tak jauh dari pesantren sambil berteriak kesakitan.
"Dia berlari sambil menangis, teriak bahwa badannya terasa perih akibat diolesi cabai oleh Umi-nya," ungkapnya.
Melihat kondisi anaknya seperti itu, Marnita mengaku reflek langsung berlari ke pondok pesantren untuk meminta penjelasan.
"Dia (pihak pesantren) bilang, ini demi anak ibu," kata Marnita menirukan jawaban pihak ponpes.
Load more