Jakarta, tvOnenews.com - Buntut viralnya video guru mesum setubuhi murid di Gorontalo, atau kasus guru yang menggauli murid, membuat sebagian orangtua takut hal serupa menimpa anaknya.
Lantas, bagaimana orang tua bisa hindari anaknya dari sexual grooming, seperti yang menimpa murid di Gorontalo.
Dalam persoalan ini, Psikolog Klinis, Meity Arianty menyampaikan, bahwa apa yang dilakukan pelaku masuk dalam kategori sexual grooming.
Ini dapat terlihat seperti hubungan yang erat, di mana ada antara orang dewasa dan anak sehingga jika disebut Child grooming.
Kendati demikian, Meity juga memberi tips atau cara kepada orangtua, agar anaknya tidak menjadi korban sexual grooming.
Dilansir dari Okezone pada hari Jumat (4/10/2024), Meity menyebutkan, bahwa ada beberapa cara untuk menghindarinya.
Pertama, memberikan edukasi seks kepada setiap anak dan remaja.
Karena menurutnya, dengan begitu mereka tahu mana hal-hal yang harus dijaga dalam tubuhnya.
"Terus juga diberikan pemahaman dan cara bagaimana menghindari orang dewasa yang memberikan tanda-tanda yang memiliki niat melakukan perbuatan yang mengarah ke seksual," bebernya.
Kemudian juga bekali anak atau remaja cara mencegah sebelum menghindar dari orang dewasa yang dirasa memiliki niat ke arah secara seksual.
Penting mengajarkan remaja untuk menceritakan apa yang dialami kepada orang dipercaya, baik sahabat,teman atau keluarga.
"Jadi jika bertemu atau berinteraksi dengan orang dewasa yang ingin memanfaatkan, ada orang lain yang mengetahui sehingga dapat memberikan saran atau membantu jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan," beber Meity.
Sebelumnya diberitakan, oknum guru berinisial DH (57) menggauli muridnya berinisial PPT (16) yang merupakan anak yatim piatu berkali-kali.
Hal ini langsung diakui DH saat dipanggil pihak sekola seusai video syur mereka viral di media sosial.
Dalam hal ini, Kepala Madrasah Aliah Negeri 1 Gorontalo, RB menyampaikan, saat BAP pertama, mereka belum mengakui.
Namun, kecurigaan semakin kuat setelah pihak sekolah menerima laporan dari istri DH.
Di mana istri DH menyampaikan, bahwa suaminya masih sering berkomunikasi dengan siswi tersebut.
Mendengar hal itu, pihak sekolah memanggil kembali DH dan PPT untuk diperiksa.
"BAP kedua, istri oknum datang ke saya. Aduannya soal mereka sering berkomunikasi," ujar RB.
Dalam pemanggilan kedua itu, pihak sekolah memberikan peringatan keras agar DH dan PPT tidak lagi berkomunikasi. Mereka diancam akan dikeluarkan jika tetap melanggar.
"Saya bilang sama anak itu dan guru itu, tidak usah lagi berkomunikasi. Hati-hati kalau berkomunikasi, saya langsung kasih keluar," tegas RB.
Pada pemanggilan kedua, keduanya tidak lagi membantah hubungan terlarang tersebut.
"Yang pertama tidak mengakui, yang kedua di BAP itu oknum diam. Saya menganggap diam itu membenarkan," ujar RB.
Setelah pengakuan tersebut, DH menyatakan kepada RB bahwa dirinya siap bertanggung jawab atas siswi yang telah disetubuhinya.
"Beliau menyatakan bertanggung jawab. Bentuk tanggung jawabnya saya kurang tahu, saya bilang tanggung jawab ke orang tua," tambah RB.
DH kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi. (aag)
Load more