Jakarta, tvOnenews.com - Inilah berita update terkait guru dan murid di Gorontalo yang video syurnya tersebar di jagat maya.
Sebelumnya, video syur guru dan murid di Gorontalo berdurasi 5-7 menit viral di media sosial.
Adapun guru itu berinisial D (57) dan murid tersebut berinisial P (16). Usai videonya viral, keluarga P melaporkan D ke polisi.
Polisi pun mengusut kasus ini hingga D ditetapkan sebagai tersangka. Guru di Gorontalo itu terancam hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.
Adapun video syur guru dan murid itu dilakukan di rumah di rekan P. Rekan P merekam video itu diam-diam untuk memberitahukan kepada istri D.
Hubungan D dan P ini sudah terjalin sejak 2022 lalu. Saat itu D menjadi guru pembimbing karya ilmiah P. Keduanya menjadi dekat.
D sering membantu P. Lama-lama P merasa nyaman karena D mengayomi dan memberikan perhatian lebih kepadanya.
Hubungan pun makin intens. Polisi menyebut D dan P pernah melakukan hubungan serupa untuk pertama kalinya di ruangan sekolah.
Terkait hal ini, Kepala Sekolah salah satu MAN di Gorontalo berinisial RB mengatakan pihaknya sudah mengendus hubungan mereka.
Bahkan, D dan P pernah dipanggil oleh RB namun mereka membantah punya hubungan spesial.
"Saat BAP pertama itu mereka belum mengakui," kata RB dikutip pada Jumat (4/10/2024).
"BAP kedua, istri oknum datang ke saya. Aduan istri dari oknum tadi bahwa mereka sering berkomunikasi," sambungnya.
RB pun memberikan peringatan keras agar D dan P tidak lagi berkomunikasi. Bahkan, mereka diancam akan dikeluarkan jika tetap melanggar.
"Yang pertama tidak mengakui. Yang kedua di BAP itu oknum diam. Saya menganggap diam itu membenarkan," ujar RB.
Setelah pengakuan tersebut, D menyatakan kepada RB bahwa dirinya siap bertanggung jawab atas murid yang telah disetubuhinya.
"Beliau menyatakan bertanggung jawab. Bentuk tanggung jawabnya saya kurang tahu. Saya bilang tanggung jawab ke orang tua," jelas RB.
Adapun P sampai saat ini masih berstatus sebagai murid MAN tersebut.
"Dari awal video sampai dengan saat ini saya tidak pernah mengeluarkan murid, tidak ada batal-batal, tidak pernah dikeluarkan," terangnya.
"Boleh dicek. Sampai saat ini murid itu masih terdaftar sebagai siswa kami. Saya tidak pernah keluarkan statement seperti itu," tambahnya.
Meski demikian, P hingga saat ini belum masuk sekolah. RB menduga muridnya masih malu karena wajahnya tersebar di media sosial sejak Senin (23/9/2024).
"Kemarin saya undang orang tuanya (wali). Mereka mengatakan murid itu sudah tidak mau lagi sekolah," ungkap RB.
RB mengaku siap membantu P untuk mencarikan sekolah lain jika itu diperlukan.
"Saya juga memikirkan psikologisnya. Pasti dia sudah merasa trauma. Tidak enak karena teman-temannya sudah tahu," pungkasnya. (nsi)
Load more