“Ikang masih ingin terus berdekatan dengan Marissa. Kondisi mendadak ini membuat dia belum bisa melihat realitasnya seperti apa,” ungkap Soraya.
Soraya juga menyebutkan bahwa saat ini mereka belum bisa berbicara banyak dengan Ikang karena rasa duka yang begitu mendalam.
Keluarga memilih untuk memberi ruang dan waktu bagi Ikang agar ia dapat memproses perasaan kehilangan tersebut.
“Kita tahan waktu untuk bertanya kepada Ikang. Semoga dalam beberapa hari ini, didampingi adiknya, dia bisa lebih kuat,” tambah Soraya.
Sebelum jenazah Marissa dibawa ke tempat peristirahatan terakhir menggunakan mobil ambulance, Ikang sempat memanjatkan doa untuk sang istri tercinta.
“Istri saya yang tercinta, Allah… telah pergi. Ya Allah semoga amalnya diterima Allah, diampuni segala dosa-dosanya, semoga dilancarkan dalam perjalanannya ya Allah. Terima kasih banyak, makasih,” ungkap Ikang dengan suara bergetar.
Chiki Fawzi, putri mereka, terus mendampingi sang ayah dengan menggandeng tangannya. Ia juga memohon kepada para pelayat untuk mendoakan ibundanya.
Load more