Jakarta, tvOnenews.com - Santriwati korban pencabulan guru ngaji pimpinan pondok pesantren di Bekasi, Jawa Barat kembali bertambah.
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Sang Ngurah Wiratama menuturkan, saat ini santriwati korban pecabulan ayah dan anak guru ngaji pimpinan ponpes di Bekasi itu bertambah menjadi empat orang.
"Korban ada empat," kata Wiratama, dikutip Sabtu (5/10/2024).
Sebelumnya, tiga orang santriwati korban melaporkan dugaan kasus pencabulan yang dilakukan oleh pimpinan sebuah pondok pesantren di daerang Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi.
Tiga santriwati tersebut merupakan anak di bawah umur yang dicabuli oleh ayah dan anak pimpinan pondok pesantren itu.
Adapun dua pelaku pencabulan terhadap santriwati yakni ayah dan anak berinisial S (52) dan MHS (29).
Setelah dilakukan pendalaman dan keterangan dari sejumlah saksi, polisi kembali menemukan satu korban lagi.
Berdasarkan informasi sementara yang didapatkan, pelaku MHS melakukan pencabulan sebanyak 10 kali terhadap dua korban selama 2 tahun terakhir.
Sementara sang ayah, S juga melakukan pencabulan terhadap dua korban lainnya sebanyak tujuh kali.
"Dari anak (MHS) totalnya melakukan hubungan terhadap dua korban sebanyak 10 kali, kemudian bapaknya sebanyak 7 kali terhadap dua korban," kata Wiratama menambahkan.
Saat ini, polisi masih terus mendalami kasus pelecehan seksual yang terjadi di pondok pesantren tersebut.
Sebab, ada kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah setelah terungkap satu lagi santriwati korban pelecehan seksual yang baru. (iwh)
Load more