Jakarta, tvOnenews.com - Dedi Mulyadi berpendapat bahwa paling tidak Jawa Barat membutuhkan lima Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLT Sampah) sebagai solusi penanggulangan sampah.
Calon Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, PLT Sampah setidaknya harus dibandung di lima eks karesidenan wilayah Jawa Barat.
Kendati demikian, lanjut Dedi, dalam merealisasikan PLT Sampah tersebut bakal ada tantangan yang dihadapi.
"Kita harus membaca grand design (desain besar). Harus berani eksekusi sebagai salah satu solusi, jangan kita ngomong sampah setiap tahun tidak pernah selesai," ujar Dedi.
Menurut Dedi, persoalan sampah tak kunjung selesai, karena sistemnya tidak efektif, seperti pemilahan organik-anorganik yang sudah dimulai dari rumah dan memasukkan ke tong sampah terpisah, tetapi ketika diangkut, menggunakan mobil yang sama.
"Kenapa? Karena kesadaran publiknya kita belum terbangun dan belum terkonektivitas," ujarnya.
Dedi menjelaskan, jika terpilih jadi Gubernur Jawa Barat, dia akan menjalankan penanganan sampah yang pertama di lingkungan kecil dengan pemilahan dan penggunaan PLT Sampah untuk wilayah besar.
"Kemudian juga harus terintegrasi, misalnya kalau organik untuk menjadi pupuk organik harus diwajibkan pertanian menggunakan itu. Kalau anorganik negara membeli. Sekarang negaranya nggak beli. Ini yang harus ngerti cara mengelola, karena ngomong teori saja, susah. Kalau tidak ngerti bagaimana mengeksekusi," ujarnya.
Soal pendanaan, Dedi mengatakan bisa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan juga dukungan swasta.
"APBD kita cukup pak kalau mau bangun, kalau diefisiensikan, daripada belanja yang gak tepat. Sudah bisa dari dulu juga kalau kita mau melakukan pengelolaan dengan baik anggaran keuangan ini beli apapun mampu," ujarnya. (ant/dpi)
Load more