Jakarta, tvOnenews.com - Polisi terus menggali kasus pencabulan disertai sodomi terhadap sejumlah anak Yayasan Panti Asuhan Darussalam An-nur di Kota Tangerang.
Dalam kasus tersebut Polres Metro Tangerang Kota menetapkan tiga orang tersangka yakni Sudirman (49) selaku pemilik, Yusuf Bahtiar (30) dan Yandi Supriadi (29) selaku pengurus Yayasan Panti Asuhan tersebut.
Dalam melancarkan aksinya tersebut, kepolisian mendapati adanyaming-iming para tersangka kepada para korbannya.
"Korban akan diberikan uang apabila korban mengikuti apa yang diinginkan oleh pelaku," katanya.
Selain itu, kepolisian mendapati rentetan aksi tipu-tipu dari pengelola Yayasan Panti Asuhan Darussalam An-nur.
Yayasan yang telah berdiri sejak Tahun 2006 itu didapati kerap memanipulasi data anak asuhnya dalam upaya mendapat belas kasih para donatur.
"Karena kami mendapatkan informasi bahwa adanya penutupan informasi bahwa status anak itu karena ada anak-anak ini yang masih mempunyai orang tua, namun dikatakan bahwa anak ini anak yatim piatu," ungkapnya.
Adapun ketujuh korban pencabulan yakni berinisial DZ (8), FMK (13), MS (14), RK (16), M (30), dan AK (20).
Kedua tersangka dijerat Pasal 76 E jo 82 UU Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Kasus pencabulan dan sodomi terhadap sejumlah anak Yayasan Panti Asuhan Darussalam An-nur di Kunciran, Kota Tangerang menyita perhatian publik.
Warga sekitar pun menyampaikan sejumlah kisah Yayasan Panti Asuhan Darussalam An-nur yang telah berdiri sejak 2008 silam.
Arif warga sekitar mengungkap jika Yayasan Panti Asuhan itu kerap menggelar kegiatan sosial pada lingkungan setempat.
Kendati, Arif mengaku kegiatan sosial itu tak pernah dihadiri secara langsung oleh Sudirman (49) selaku pemilik sekaligus tersangka kasus sodomi anak Yayasan Panti Asuhan tersebut.
“Kalau pemilikmya kurang. Cuma pengurus-pengurusnya yang sering, bagi-bagi sembako,” kata Arif kepada awak media, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Sementara warga lainnya bernama Wahyu turut membeberkan kondisi dari Yayasan Panti Asuhan Darussalam An-nur.
Ia menyebut jika Yayasan Panti Asuhan Darussalam An-nur itu tertutup bagi warga sekitar dana hanya menggelar kegiatan sosial yang berlangsung.
“Sering bagi-bagi sembako mah. Cuma emang orangnya tertutup. Lihat dari pagernya saja gede banget gini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Wahyu menjelaskan Yayasan Panti Asuhan itu kerap didatangi sejumlah artis ternama tanah air.
Semisal almarhum Olga Syahputra yang diketahui warga kerap menjadi donatur Yayasan Panti Asuhan yang menjadi markas pelaku sodomi tersebut.
“Keluarnya kalau cari donatur, makanya suka ada artis yang kasih. Dulu pernah almarhum Olga Syahputra juga donatur kesini,” katanya. (raa)
Load more