Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi menekankan dalam pelatihan ini bukan hanya peserta Indonesia saja yang mendapatkan ilmu dan pengetahuan soal kuliner Prancis, namun juga para tenaga ajar yang didatangkan langsung dari Prancis juga bisa saling bertukar informasi terhadap para peserta, di bidang kuliner Indonesia.
"Ketika para tenaga ajar mempelajari kuliner Indonesia, mereka juga memiliki kesempatan untuk membagikan pengetahuannya tentang kuliner Indonesia di sana (Prancis). Ada pertukaran budaya di sini, oleh karena itu kegiatan ini bisa menjadi podium untuk membuat sesuatu yang baru di bidang kuliner dunia," katanya.
Saryadi menegaskan kegiatan ini juga merupakan simbol komitmen antarnegara dalam meningkatkan pendidikan vokasi, sebagai salah satu langkah memperkuat dan mengembangkan ekonomi negara.
Kegiatan ini juga merupakan pengejawantahan dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang mengatur mengenai revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Selain itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Fabien Penone menyebut kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Pekan Gastronomi Prancis, yang digelar dalam rentang waktu 1—13 Oktober 2024.
"Harapan dari kegiatan ini adalah para peserta bisa menyebarkan ilmunya kepada masing-masing institusi, yang bisa bermanfaat untuk para siswa Indonesia yang hendak berkarir di industri tata boga, maupun bagi yang ingin untuk membuat bisnisnya sendiri di bidang ini," tuturnya.(lkf)
Load more