Rinardi menambahkan, intinya pemerintah Indonesia ingin membuka peluang kerja sebesar-besarnya di negara lain.
“Tentunya kita harus memastikan bahwa pekerja migran Indonesia kita tempatkan di negara yang melindungi hak perburuhan, punya jaminan sosial, dan tentunya mengikuti aturan yang ada di negara tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, A. Gatot Hermawan menjelaskan kegiatan TEI 2024 ini sangat strategis karena menjadi ajang informasi peluang kerja untuk mempertemukan potential employer dan potential supply yang ada.
“Hingga siang ini, sudah ada 180 Calon Pekerja Migran Indonesia yang mencari informasi peluang kerja ke luar negeri dan beberapa potential employer yang datang ke booth kami," kata Gatot.
"Di booth ini, ada juga terkait penyiapan supply. Kami membawa contoh bagaimana kompetensi tenaga kesehatan dan barista itu dipersiapkan, sehingga mereka bisa bekerja di luar negeri,” sambungnya.
Adapun kegiatan TEI 2024 berlangsung selama 4 hari dimulai pada tanggal 9 hingga 11 Oktober 2024 nanti. (raa)
Load more