Jakarta, tvOnenews.com - Inilah cerita mistis siswi SMK asal Semarang bernama Naomi (17). Sebelumnya, dia viral diberitakan sebagai pendaki yang hilang di Gunung Slamet.
Naomi dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Slamet bersama rombongan open trip yang jumlahnya 40 orang pada 5-6 Oktober 2024 lalu.
Mereka berangkat pada Sabtu (5/10/2024) pukul 23.00 WIB dan kembali ke basecamp pada Minggu (6/10/2024) pukul 21.24 WIB.
Akan tetapi, pada Senin (7/10/2024) pukul 11.00 WIB, ketua rombongan melapor ke pihak basecamp Bambangan terkait Naomi yang belum kembali.
Setelah itu, pihaknya pun langsung mengirimkan tim untuk membantu pencarian di Gunung Slamet.
Tim SAR gabungan pun diterjunkan. Hingga pada Selasa (8/10/2024) pukul 10.15 WIB Naomi ditemukan sekitar 350 meter heading 120 derajat dari Pos 7 pada koordinat 7,14 derajat Lintang Selatan (LS) dan -109,13 Bujur Timur (BT).
Usai ditemukan, Naomi akhirnya dievakuasi menuju Pos Pendakian Bambangan di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Setibanya Naomi pada pukul 15.00 WIB di pos itu, dia langsung dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Operasi SAR pun dinyatakan selesai setelah Naomi ditemukan.
Ternyata ada kisah mistis yang Naomi alami. Dia dan rombongan sampai puncak pada Minggu sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah istirahat, berswafoto dan ditambah lagi turunnya kabut tebal, Naomi dan rombongannya pun turun.
Saat turun rombongannya terpecah menjadi tiga. Namun, ketika hendak turun ternyata dia hanya sendirian.
Naomi mengaku tidak berada di barisan terakhir. Dia melihat ada dua orang di belakangnya. Tapi ketika ditunggu ternyata dua orang tersebut tidak ada.
“Kan ada empat orang. Pertama dia turun duluan, kedua saya dan ketiga ini ada dua orang. Pas di tengah saya bisa melihat dua orang ini tapi saya tidak bisa lihat mas-mas ini (depan). Saya melihat dua ini di belakang masih ada orang. Terus saya menengok tidak ada orang lagi benar sepi. Saya juga sudah enggak ada jalan lagi benar-benar full hutan. Saya tidak bisa melihat apa-apa lagi selain hutan," kata Naomi, Rabu (9/10/2024).
Sejak saat itu dia pun tersesat di hutan selama dua malam. Dia berhasil bertahan hidup berkat tiga roti yang dibawa nya dan menemukan sumber mata air di sana.
Selama tersesat dirinya hanya mengikuti burung dengan harapan bisa menemukan jalan keluar dari hutan.
"Kalau makan mungkin dari roti yang kemarin saya bawa itu masih bisa dimakan tapi harus diirit-irit karena enggak tahu berapa lama kita di sana. Jadi memang harus bertahan hidup gitu caranya. Lalu ikuti petunjuk burung. Sebenarnya agak ragu awalnya. Kita enggak tahu burungnya apa baik atau enggak. Dia naik saya naik, dia turun saya turun, sampai di tengah saya mulai berhenti istirahat," terangnya.
Ibu Naomi, Dwi Ningsih Veronica, menambahkan dirinya sempat kaget saat mendengar anaknya hilang di Gunung Slamet. Dia langsung berangkat ke Purbalingga usai menerima kabar itu.
“Saya plong sekali ketika ada kabar dia ketemu. Hati saya yang berceceran saya kumpulin lagi. Tapi enggak boleh lagi naik gunung. Enggak boleh lagi. Aku enggak sanggup," ujar Dwi. (dcz/nsi)
Load more