“Hari pertama aku ketemu papa nangis, nangis dan nangis, hanya itu yang bisa aku lakuin. Peluk papa, nangis. Peluk papa, nangis. Hari pertama masih kumpul sama narapidana lain yang dijatuhkan hukuman mati, makan bareng dan papa dengan semangatanya menceramahi sang anak,” beber Fikri.
“Trus aku nanya, ‘ini gimana pa? aku bisa, aku gak sanggup’ tapi papa masih posisi bercanda dan masih selalu nyemangatin,” sambungnya.
“Papa nangis?” kata Ashanty.
“Papa gak pernah nangis, dia tegar banget sampai detik terakhir dia gak nangis,” jawab Fikri Budiman.
“Kita salat bareng, salat dzuhur bareng abis itu kita ngobrol lagi. Papa tuh masih ngaji, Al-Quran selalu dipegang sama papa. Abis itu salat lagi pokoknya hari pertama habis sampai magrib,” ungkap Fikri.
Diketahui, terpidana vonis mati diberikan tiga permintaan terakhir sebelum dieskekusi. Fikri mengungkapkan tiga permintaan terakhir Freddy Budiman.
“Papa tuh yang pertama minta hari terakhir, aku bisa tidur di dalam penjara, gak diperbolehkan karena alasannya mental. Trus permintaan keduanya, papa bilang setelah saya meninggal, saya mau anak saya memandikan saya,” jelas Fikri Budiman.
Namun, dari ketiga permintaan Freddy Budiman itu tak ada yang dikabulkan satu pun.
“Sama yang terakhir dia mau kumpul sama adiknya di penjara, gak dikabulkan juga, jadi ketiganya tak ada yang dikabulkan,” lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat Sebut Kematian Freddy Budiman Baik dalam Islam
Kematian bandar narkoba, Freddy Budiman digadang-gadang sebagai kematian yang baik dalam Islam. Bahkan Ustaz Adi Hidayat pun mengatakan hal yang demikian.
Load more