LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Freddy Budiman, Fikri Budiman
Sumber :
  • Instagram/fernandfikri

Permintaan Freddy Budiman yang Terakhir Sebelum Dieksekusi Mati ini Ditolak Mentah-mentah Petugas, Anak Sang Gerbong Narkoba yang Bilang, Katanya Gak Boleh...

Freddy Budiman, gembong narkoba yang divonis hukuman mati atas kasus penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi dari China, ceritanya menjadi sorotan.

Jumat, 11 Oktober 2024 - 10:55 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Freddy Budiman, gembong narkoba yang divonis hukuman mati atas kasus penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi dari China, ceritanya menjadi sorotan.

Ia dieksekusi mati di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. 

Diketahui, meski ditahan, Freddy Budiman terlihat belum jera dan tetap menjalankan bisnis haram tersebut dari dalam penjara.

Atas hal tersebut, sang anak, Fikri Budiman ikut menjadi sorotan.

Baca Juga :

Fikri sempat diundang dalam kanal Youtube Ngobrol Asix untuk membahas detik-detik eksekusi mati ayahnya, Freddy Budiman. Ia mengaku bangga dengan sang ayah.

“Untuk saat ini bangga, karena dia satu-satunya manusia yang menurutku berani bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan dan dia rela kehilangan segala-galanya,” kata Fikri Budiman dikutip tvOnenews.com pada Jumat (11/10/2024).

Putra Freddy Budiman itu lalu menceritakan detik-detik eksekusi mati sang ayah.

“Selama di Nusakambangan seminggu, kamu ada di sana?” tanya Ashanty.

“3 hari terakhir,” jawab Fikri.

“Aku selalu berat sih kalau cerita ini sebetulnya. Pas 3 hari terakhir itu, aku dikasih tahu kalau papa harus dihukum mati ditanggal segini. Keesokannya aku langsung berangkat ke Cilacap, sampai Cilacap aku langsung ke hotel terus dari hotel langsung siap-siap menjenguk papa membawa makanan dan lain-lain,” jelas Fikri Budiman.

Di hari pertama mengunjungi Lapas Freddy Budiman, Fikri mengaku sangat sedih melihat hal tersebut.

“Hari pertama aku ketemu papa nangis, nangis dan nangis, hanya itu yang bisa aku lakuin. Peluk papa, nangis. Peluk papa, nangis. Hari pertama masih kumpul sama narapidana lain yang dijatuhkan hukuman mati, makan bareng dan papa dengan semangatanya menceramahi sang anak,” beber Fikri.

“Trus aku nanya, ‘ini gimana pa? aku bisa, aku gak sanggup’ tapi papa masih posisi bercanda dan masih selalu nyemangatin,” sambungnya.

“Papa nangis?” kata Ashanty.

“Papa gak pernah nangis, dia tegar banget sampai detik terakhir dia gak nangis,” jawab Fikri Budiman.

“Kita salat bareng, salat dzuhur bareng abis itu kita ngobrol lagi. Papa tuh masih ngaji, Al-Quran selalu dipegang sama papa. Abis itu salat lagi pokoknya hari pertama habis sampai magrib,” ungkap Fikri.

Diketahui, terpidana vonis mati diberikan tiga permintaan terakhir sebelum dieskekusi. Fikri mengungkapkan tiga permintaan terakhir Freddy Budiman.

“Papa tuh yang pertama minta hari terakhir, aku bisa tidur di dalam penjara, gak diperbolehkan karena alasannya mental. Trus permintaan keduanya, papa bilang setelah saya meninggal, saya mau anak saya memandikan saya,” jelas Fikri Budiman.

Namun, dari ketiga permintaan Freddy Budiman itu tak ada yang dikabulkan satu pun.

“Sama yang terakhir dia mau kumpul sama adiknya di penjara, gak dikabulkan juga, jadi ketiganya tak ada yang dikabulkan,” lanjutnya.

Ustaz Adi Hidayat Sebut Kematian Freddy Budiman Baik dalam Islam

Kematian bandar narkoba, Freddy Budiman digadang-gadang sebagai kematian yang baik dalam Islam. Bahkan Ustaz Adi Hidayat pun mengatakan hal yang demikian.

Mengapa hal tersebut dikatakan demikian? Simak penjelasannya berikut.

Kematian adalah sebuah kepastian yang akan dialami oleh setiap makhluk yang bernyawa. 

Dalam pandangan Islam, kematian yang baik atau dikenal dengan istilah husnul khatimah adalah ketika seseorang meninggal dunia dalam keadaan taat kepada Allah SWT.

Penuh penyesalan atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya, dan sempat bertaubat sebelum ajal menjemput. 

Kisah kematian sang bandar narkoba Freddy Budiman yang dieksekusi mati, menjadi salah satu contoh menarik perhatian terkait konsep ini.

Diketahui, Freddy Budiman, yang dikenal sebagai salah satu gembong narkoba terbesar di Indonesia, dijatuhi hukuman mati setelah terbukti menyelundupkan 1,4 juta pil ekstasi dari China pada Mei 2012. 

Namun hal yang menarik dari kisah hidupnya itu adalah perubahan besar yang terjadi menjelang akhir hayatnya. 

Menjelang eksekusinya, Freddy Budiman memutuskan untuk berhijrah dengan memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Ia mulai mengenakan gamis, memanjangkan janggut, hingga memperdalam ibadahnya.

Transformasi spiritual Freddy itu mendapatkan perhatian khusus dari Ustaz Adi Hidayat. Ia bahkan menyebut kematian Freddy Budiman sebagai sebuah kematian yang indah. 

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, "Orang menyebutnya sebagai gembong narkoba, tapi kepulangannya indah, masih bisa mengkhatamkan Al Quran sebanyak 7 kali, bertaubat."

"Saya tuh masih bertanya pada diri saya apakah kepulangan saya itu akan sebaik seorang Freddy (Budiman) misalnya," kata Ustaz Adi Hidayat dalam kanal YouTube-nya dikutip Jumat (11/10/2024).

Salah satu tanda taubat Freddy yang diungkapkan oleh Ustaz Adi Hidayat adalah keberhasilannya mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak tujuh kali sebelum dieksekusi mati. 

Bagi seorang Muslim, membaca dan memahami Al-Qur'an adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia. 

Fakta bahwa Freddy mampu melakukan tersebut sebelum ajalnya menunjukkan bahwa ia benar-benar berusaha untuk bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar.

Selain itu, sebelum dieksekusi, Freddy Budiman juga meminta izin kepada regu tembak untuk mengucapkan kalimat tauhid.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, "Dia minta kesempatan kepada regu eksekutor sebelum meninggal diberi kesempatan untuk membaca kalimat tauhid 'Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullah'."

Kalimat ini adalah pengakuan akan keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, yang diharapkan menjadi kalimat terakhir yang diucapkan oleh seorang Muslim sebelum wafat.

Lebih lanjut, Freddy juga meminta agar matanya tetap terbuka saat dieksekusi, agar ia bisa melihat dosa-dosanya yang akan ia sesali sebelum wafat. 

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, "Dan diberikan kesempatan untuk matanya dibuka tidak ditutup, supaya Allah menampakkan kepada saya dosa-dosa saya yang akan saya sesali sebelum wafat, dan itu kematian yang indah."

Lantas bagaimana ciri-ciri kematian yang baik dalam Islam?

Dalam Islam, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah. 

Salah satunya adalah mampu mengucapkan kalimat tauhid sebelum meninggal. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal adalah ‘La ilaha illallah,’ maka dia akan masuk surga" (HR. Abu Dawud dan Hakim). 

Kalimat tauhid ini menjadi tanda bahwa seseorang meninggal dalam keadaan beriman. Selain itu, meninggal dalam keadaan bertaubat juga dianggap sebagai salah satu ciri kematian yang baik.

Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" (QS. Ali Imran: 135).

Kematian Freddy Budiman yang diwarnai dengan taubat dan upaya memperbaiki diri menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk meraih *husnul khatimah*, terlepas dari seberapa besar dosa yang pernah dilakukan.

Freddy Budiman akhirnya dieksekusi mati pada tahun 2016 sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia dalam memberantas kejahatan narkotika.

Kasus Freddy Budiman bukan hanya menarik perhatian karena besarnya kejahatan yang dilakukannya, tetapi juga karena perjalanan spiritualnya menjelang akhir hidupnya.

Ustaz Adi Hidayat menyebutkan, "Tidak setiap orang punya kemampuan mengucapkan 'La Ilaha Illallah', mesti belajar kita itu, kematian itu pasti sifatnya, kalo sudah sadar perbaiki hidup."

Kisah Freddy Budiman menjadi pengingat bahwa pintu taubat selalu terbuka bagi siapa saja, tak peduli seberapa besar dosa yang telah dilakukan. 

Islam mengajarkan bahwa selama seseorang masih hidup, ia memiliki kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri, sehingga ia dapat meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tak ada Lagi Ruben Onsu di Rumah, Sarwendah Mulai Jujur soal Karakter Anak-anaknya, Khusus Betrand Peto Dia Bilang...

Tak ada Lagi Ruben Onsu di Rumah, Sarwendah Mulai Jujur soal Karakter Anak-anaknya, Khusus Betrand Peto Dia Bilang...

Setelah resmi bercerai dari Ruben Onsu, Sarwendah muncul menceritakan karakter anak-anaknya di rumah. Untuk si sulung, Betrand Peto dia bilang karakternya...
Belanda, Jepang, Korea, Bahkan Meksiko, Semua Sepakat Kalau Seharusnya Timnas Indonesia Bisa Klaim Posisi Runner-up Jika Bahrain...

Belanda, Jepang, Korea, Bahkan Meksiko, Semua Sepakat Kalau Seharusnya Timnas Indonesia Bisa Klaim Posisi Runner-up Jika Bahrain...

Negara-negara langganan Piala Dunia seperti Belanda, Jepang, Korea, hingga Meksiko angkat bicara soal peluang Timnas Indonesia yang bisa jadi runner-up grup C.
Pegadaian Hebat! Agen dari Medan Jadi Juara di Ajang Bergengsi Mitra BUMN 2024

Pegadaian Hebat! Agen dari Medan Jadi Juara di Ajang Bergengsi Mitra BUMN 2024

Agen Pegadaian Hebat berhasil meraih penghargaan sebagai Terbaik Pertama UMKM National Champion Kategori Distributor/Boker di ajang Mitra BUMN Champion 2024.
Coach Justin Ungkap Negara Asia Tenggara Itu Tidak Boleh ke Piala Dunia 2026, Pantas Saja Timnas Indonesia Dicurangi Wasit

Coach Justin Ungkap Negara Asia Tenggara Itu Tidak Boleh ke Piala Dunia 2026, Pantas Saja Timnas Indonesia Dicurangi Wasit

Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana atau coach Justin angkat bicara terkait Timnas Indonesia yang dicurangi wasit Ahmed Al Kaf dalam laga melawan Bahrain.
Pramono Anung Ungkap Semua Ormas di Jakarta Dapat Dana Hibah, Asalkan...

Pramono Anung Ungkap Semua Ormas di Jakarta Dapat Dana Hibah, Asalkan...

Cagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengatakan akan memperlakukan semua organisasi masyarakat (ormas) di Jakarta dengan cara yang sama. Begini katanya.
Kejagung Serahkan Penilaian Status 88 Tas Mewah Sandra Dewi ke Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta

Kejagung Serahkan Penilaian Status 88 Tas Mewah Sandra Dewi ke Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta

Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar, mengatakan Sandra Dewi sebagai saksi memiliki hak memberikan keterangan untuk dinilai majelis hakim di Pengadilan Tipikor
Trending
FIFA Putuskan Pertandingan Bahrain Vs Timnas Indonesia Diulang usai Wasit Asal Oman Ahmed Al Kaf Dianggap Merugikan Skuad Garuda?

FIFA Putuskan Pertandingan Bahrain Vs Timnas Indonesia Diulang usai Wasit Asal Oman Ahmed Al Kaf Dianggap Merugikan Skuad Garuda?

FIFA akan mengulangi laga Bahrain melawan Timnas Indonesia usai wasit Ahmed Al Kaf dianggap curang?
Keanehan Wasit Asal Oman di Gol Timnas Indonesia Vs Bahrain: Cek VAR Tiga Menit untuk Sahkan Gol Ragnar Oratmangoen

Keanehan Wasit Asal Oman di Gol Timnas Indonesia Vs Bahrain: Cek VAR Tiga Menit untuk Sahkan Gol Ragnar Oratmangoen

Wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf, memerlukan tiga menit untuk memeriksa gol Timnas Indonesia yang dilesakkan oleh Ragnar Oratmangoen dalam laga kontra Bahrain.
Ungkapan Kekesalan Maarten Paes setelah Lawan Bahrain, Kiper Timnas Indonesia Itu Bilang Kalau Perjuangan hingga Menit Terakhir …

Ungkapan Kekesalan Maarten Paes setelah Lawan Bahrain, Kiper Timnas Indonesia Itu Bilang Kalau Perjuangan hingga Menit Terakhir …

Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes kembali tampil gemilang dalam pertandingan melawan Bahrain, Kamis (10/10/2024) di Stadion Nasional Bahrain. Ahmed Al-Kaf ...
FIFA Beri Penjelasan soal Tambahan Waktu yang Melebihi Ketentuan, Gol Bahrain yang 'Dibantu' Wasit Ahmed Al Kaf ke Gawang Timnas Indonesia Dianulir?

FIFA Beri Penjelasan soal Tambahan Waktu yang Melebihi Ketentuan, Gol Bahrain yang 'Dibantu' Wasit Ahmed Al Kaf ke Gawang Timnas Indonesia Dianulir?

FIFA memberikan penjelasan soal tambahan waktu yang melebihi ketentuan, lantas akankah gol bahrain yang 'dibantu' wasit Ahmed Al Kaf ke gawang Timnas Indonesia bakal dianulir?
Dari Abidzar Hingga Legenda Filipina Pasang Badan Atas Ketidakadilan Wasit, Thom Haye Pilih Tenangkan Timnas Indonesia

Dari Abidzar Hingga Legenda Filipina Pasang Badan Atas Ketidakadilan Wasit, Thom Haye Pilih Tenangkan Timnas Indonesia

Wasit asal Oman, Ahmed Abu Bakar Al Kaf menjadi sorotan pada laga Bahrain vs Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024). 
FIFA Bisa Ubah Hasil Laga Bahrain Vs Timnas Indonesia Usai Wasit Ahmed Al Kaf Berikan Tambahan Waktu dari 6 ke 9 Menit Rugikan Skuad Garuda? Ini Jawabannya

FIFA Bisa Ubah Hasil Laga Bahrain Vs Timnas Indonesia Usai Wasit Ahmed Al Kaf Berikan Tambahan Waktu dari 6 ke 9 Menit Rugikan Skuad Garuda? Ini Jawabannya

Apakah FIFA bisa ubah hasil laga Bahrain vs Timnas Indonesia usai Wasit Ahmed Al Kaf Beri Tambahan Waktu dari 6 ke 9 Menit Rugikan Skuad Garuda? ini jawabannya.
FIFA Angkat Suara Atas Gol Telat Bahrain ke Gawang Timnas Indonesia

FIFA Angkat Suara Atas Gol Telat Bahrain ke Gawang Timnas Indonesia

Laga Bahrain Vs Timnas Indonesia berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024). 
Selengkapnya