Pantauan di lapangan, struktur pagar beton yang mengelilingi embung serta lantai beton bagian depan mengalami kerusakan dan ambles.
Embung ini sedianya untuk memenuhi kebutuhan untuk pertanian bagi warga desa di wilayah perbukitan utara Kebumen itu.
Sayangya, belum juga difungsikan proyek miliaran rupiah itu sudah rusak dan kini terbengkalai.
Rusaknya embung masih diselidiki apakah karena faktor bencana alam atau karena ada kesalahan dalam proses pembangunan yang akhirnya menyebabkan negara rugi dengan mangkraknya embung.
Untuk pengerjaan proyek embung Giritirto pertama kali dimulai 2018, namun gagal karena pihak penyedia jasa merasa tidak bisa dapat menyelesaikan pekerjaan, sehingga tidak dibayarkan.
Kemudian 2020 pembangunan Embung Giritirto direncanakan kembali (redesign) 2020 dan tahun 2021 dilaksanakan pembangunan dengan pagu anggaran APBD sebesar Rp2,5 miliar.
Dari anggaran tersebut lelang dimenangkan oleh CV Assa Engineering dengan nilai kontrak sebesar Rp2,42 miliar. Penyedia jasa tersebut berbeda dengan yang mengerjakan tahun 2018.
Load more