Soal Janji Upah Guru Honorer, Pramono: Jangan Khawatir, Harus Konsentrasi Mengajar

Jakarta, tvOnenews.com - Calon gubernur Pilkada Jakarta 2024 nomor urut 3 Pramono Anung angkat bicara soal janji upah guru honorer menjadi setara Upah Minimum Regional (UMR) atau sebesar Rp5 juta.

Pramono mengungkapkan akan membantu permasalahan pendidikan di Jakarta termasuk di dalamnya untuk guru honorer yang upahnya belum mencapai UMR.

“Memang masih banyak yang mendapatkan hanya Rp2 juta kurang per bulan. Kalau ibu tadi mengatakan hibah Rp500 ribu, saya sudah tahulah totalnya Rp1,6-1,7 juta. Problem-nya adalah yang seperti ini tidak pernah diberikan untuk UMR-nya,” kata Pramono di Jakarta Pusat, pada Minggu (13/10/2024).

Terkait hal ini, Pramono meminta agar para guru tidak perlu khawatir dan tetap konsentrasi untuk mengajar.

Nantinya permasalahan ini akan diselesaikan jika dirinya terpilih menjadi pemimpin Jakarta.

“Dalam debat saya sudah mengatakan mendapatkan minimal sama seperti UMR-nya, yaitu Rp5 juta. Jadi jangan khawatir. Yang jelas ibu harus konsentrasi untuk mengajar membuat siswa didiknya lebih maju. Jadi kami akan perbaiki,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Pramono Anung-Rano mengungkapkan cara mengatasi pendidikan di Jakarta.

Hal ini disampaikan dirinya saat menjawab dalam debat perdana di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10/2024). 

Pramono menegaskan bahwa nantinya para anak yang akan menjalani pendidikan wajib belajar 12 tahun dipastikan bebas kendala biaya. 

Selain itu, para anak Jakarta yang akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi akan disediakan dari mulai kuliah sampai lulus kuliah.

“Kami pastikan wajah belajar selama 12 tahun tanpa kendala biaya. Kami sediakan beasiswa kuliah, tidak perlu verifikasi tiap tahun, tapi langsung dikontrak selama lulus kuliah,” ucap Pramono.

Pramono menuturkan tidak hanya para pelajar yang diperhatikan. Namun, dalam hal ini Pramono-Doel juga akan memperhatikan kesejahteraan guru. 

“Kami tidak akan melupakan kesejahteraan guru honorer yang hari ini menerima gaji hanya Rp2 juta setiap bulannya. Agar mereka fokus mengajar, tak lagi mencari pekerjaan sampingan, bahkan terjerat pinjol demi bisa bertahan hidup kami berkomitmen menyehatkan mental warga Jakarta dengan layanan hotline 24 jam konseling, tidak pakai libur,” ungkapnya. (ars/nsi)