Lebih lanjut Anindya menyampaikan bahwa sebanyak seperempat emisi karbon berasal dari transportasi publik. Maka dari itu dirinya memiliki cara untuk untuk mengubah transportasi menggunakan listrik yakni melalui VKTR.
“Jadi emisi karbon yang ada di udara 1/4 itu memang dari transportasi publik. Artinya salah satu cara yang memang kami lakukan dalam satu perusahaan yang namanya Vector ialah membenahi bus listrik Mengapa? Karena tadi memang ini adalah transportasi publik yang banyak sekali emisinya,” ungkap Anindya.
Sementara itu Anindya menerangkan bahwa dengan transportasi listrik ini terntunya masyarakat bisa menerima sejumlah manfaat mulai dari penggunanya yang jelas tidak berbunyi, tidak berbau, dan manfaat bagi operatornya juga lebih murah untuk melaksanakan operasionalnya.
“Dan manfaat bagi Indonesia besar karena subsidi bahan bakar menjadi turun Dan tentu banyak yang tidak tahu bahwa penyakit-penyakit respiratori itu sangat tinggi bahkan sampai jumlahnya 1 miliar dolar setahun dari BPJS. Jadi banyak sekali manfaatnya,” jelasnya.
Maka dari itu Anindya merasa bangga bahwa Vector adalah perusahaan pertama yang melakukan taraf kandungan dalam negeri sudah lebih dari 40 persen. Dan Anindya berharap pabrik yang dimiliki mudah-mudahan dalam waktu satu bulan bisa menjadi pabrik bus listrik pertama di Indonesia. (ars/aes)
Load more