Namun, Bhima menyoroti beberapa tantangan besar yang akan dihadapi Sri Mulyani, termasuk pengelolaan utang jatuh tempo dan target pertumbuhan pajak yang ambisius.
Meskipun rasio pajak Indonesia masih rendah, Bhima mempertanyakan apakah Sri Mulyani mampu mencapai target 23% yang diinginkan Prabowo.
Selain itu, Bhima mengingatkan tentang lonjakan utang yang perlu dikendalikan untuk menghindari beban bagi ekonomi.
Ronny P. Sasmita dari ISEAI menilai, meskipun Prabowo kesulitan menemukan pengganti Sri Mulyani yang setara di mata investor global, penunjukan tiga wakil menteri bertujuan agar pengambilan keputusan di Kemenkeu tetap berada dalam kendali Prabowo.
Menurut Ronny, Sri Mulyani masih dianggap menteri terbaik oleh pasar global, terutama karena hubungan baiknya dengan AS, pusat keuangan dunia.
Namun, Ronny memprediksi bahwa Sri Mulyani hanya akan bertahan selama dua tahun di kabinet Prabowo-Gibran, hingga salah satu Wakil Menteri dianggap mampu menggantikan perannya. (aag)
Load more