Jakarta, tvOnenews.com - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan rasa jatuh cinta selama menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) selama delapan bulan usai turun ke lapangan dan berhasil memberantas mafia tanah di Indonesia.
Hal ini disampaikan dirinya usai meresmikan Spartan Command Center atau Posko Satgas Mafia Tanah di Kementerian ATR/BPN, pada Sabtu (19/10/2024).
“Jadi bapak ibu sekalian, ATR-BPN ini yang kita cintai ini, saya jatuh cinta dengan ATR-BPN walaupun hanya 8 bulan saja,” kata Agus.
Kecintaannya ini muncul usai dirinya turun ke lapangan, mendengarkan cerita masyarakat dan berhasil memberantas mafia tanah. Salah satunya adalah kasus mafia tanah di kawasan Dago Elos senilai Rp3,6 triliun.
“Alhamdulillah kemarin dengan niat yang tulus, sama-sama kita datang ke Bandung menyelesaikan masalah, khususnya kasus mafia tanah di Dagoelos, yang sudah menjadi isu bahkan nasional sejak tahun 2016,” ujar Agus.
Kemudian Agus juga mendengarkan keluhan masyarakat mengenai adanya perlakuan tidak adil setelah sekian tahun. Tidak bisa memiliki kebebasan di negerinya sendiri. Maka dari itu Posko Satgas Mafia Tanah ini mudah-mudahan bisa ditujukan untuk membantu masyarakat yang tidak berdaya.
“Ini boleh cerita sedikit ya. Ada kalimat yang menyentuh sekali. ‘Pak Menteri, bagaimana kami berani atau bisa memiliki harapan? Kami tidak bisa merencanakan masa depan kami'. Bayangkan, ketika seseorang tidak punya harapan, gimana dalam hidup itu? Tidak bisa merencanakan masa depan. Jika Anda tidak memiliki masa depan, maka Anda tidak bisa memiliki kebebasan,” ungkap Agus.
Selain itu tak hanya masyarakat, Agus juga mendengarkan cerita dari masyarakat yang tidak bisa membangun dunia usaha, perumahan, dan industri sehingga akhirnya merugi dan berhutang. Maka dari itu Agus ingin membangkitkan ekonomi di suatu daerah.
“Dan bukan hanya masyarakat kecil, Testimoni berikutnya. Dunia usaha, yang sudah ingin sekali membangun ekonomi suatu daerah. Membangun perumahan, apapun jenis industri atau usaha. Tapi tidak bisa dan merugi akhirnya berhutang dan lain sebagainya, dikejar-kejar. Padahal investasi bisa bergerak kalau ada kepastian hukum. Padahal lapangan pekerjaan akan terbuka kalau ada ekonomi dan industri baru di suatu daerah,” ungkap Agus.
Jadi Agus mengharapkan dengan hadirnya Posko Pemberantasan Mafia Tanah diharapkan membawa keberkahan untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dari perilaku yang dzalim. (ars/iwh)
Load more