Jakarta, tvOnenews.com - Usai terungkapnya fakta pencabulan panti asuhan Darussalam An'nur Tangerang. Kini, terungkap kembali kabar terbaru kasus tersebut.
Di mana polisi menyebutkan, bahwa pihaknya masih memburu Yandi Supriyadi, 29 tahun, pengurus panti asuhan Darussalam An'nur Tangerang yang menjadi tersangka kasus pencabulan anak asuhnya.
"Belum (ketemu), kalau sudah ketangkap pasti di-update," kata Kasubdit Penmas Humas Polda Metro Jaya Komisaris Bambang Askar Sodiq di Jakarta, Sabtu, (19/10/2024).
Selain itu, Polres Metro Tangerang Kota telah menetapkan dua tersangka lain, yakni ketua panti asuhan Sudirman, 49 tahun, dan Yusuf Bakhtiar, 30 tahun, serta keduanya telah ditahan.
Bahkan, dikabarkan, sampai hari ini, para tersangka diduga telah melakukan pencabulan kepada 8 orang di panti tersebut.
Kemudian, lima (5) korban berstatus usia anak, tiga lainnya sudah dewasa.
Di antara pencabulan yang dilakukan adalah melakukan aktivitas sodomi kepada korban.
Dilansir dari Tempo, pada hari Sabtu (19/10/2024), kasus ini terungkap berawal dari laporan R, 16 tahun, kepada Polres Metro Tangerang Kota pada Juli 2024.
Dia merupakan mantan anak asuh yang pernah tinggal di panti asuhan tersebut.
R tinggal di panti Darussalam An'nur saat berusia 9 tahun.
Bahkan dalam pengakuannya, pelaku sudah sering melakukan tindakan pencabulan kepada dirinya dan korban lain.
"Sampai sekarang saya masih trauma, benci, kesal marah dan bingung," ujar R seperti yang dikutip dari Tempo.co, pada Sabtu (19/10/2024).
Sebelumnya diberitakan, akhir-akhir ini, kasus pencabulan kerap terjadi kepada anak-anak di bawah umur. Bahkan, kerap terjadi di tempat acara keagamaan, seperti yang kasus pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'nur, Tangerang, Banten.
Kasus ini begitu membuat publik tercengang dari fakta-fakta yang beredar di media massa hingga media sosial.
Pasalnya, yang melakukan pencabulan diduga pemilik panti asuhan tersebut, bernama Sudirman (49). Ia lakukan perbuatan keji itu tidak sendiri, melainkan dengan dua orang lainnya.
Bahkan yang lebih ironisnya, dalam lakukan aksi bejatnya, Sudirman ternyata memilih calon korbannya yang berpenampilan menarik.
Kasta tersebut dibuat berdasarkan ketampanan dari anak-anak yang diasuh Sudirman.
Semakin tampan anak tersebut maka akan semakin mewah fasilitas yang diberikan Sudirman kepada mereka.
"Apalagi yang dia bina, kan di sana ada berbagai kasta ya," ujar Dean Desvi.
"Kira-kira yang ketampanannya B atau C di rumah panti yang sebelah kanan, kalau yang A plus, dia rawat dengan skin care, dia kasih iPhone, terus giginya diveneer, tinggalnya di Istana," kata Dean Desvi.
"Yang glowing pegang kunci mobil, kan dia mobilnya 4," bebernya. (aag)
Fakta tersebut diungkapkan oleh sahabat lama Sudirman, Dean Desvi saat menjadi narasumber di Catatan Demokrasi, tvOne.
Awalnya, Dean Desvi mengatakan pencabulan yang dilakukan Sudirman merupakan kejatahan yang sudah terstruktur.
"Saya rasa ini kejahatan yang terselubung, yang terencana," ungkap Dean Desvi.
Ternyata Sudirman berkeliling ke beberapa daerah, dan mencari anak-anak yang berwajah tampan untuk diasuhnya.
"Ternyata anak pantinya banyak yang dijemput, banyak yang dicari sama dia," kata Dean Desvi.
"Dicari lalu disamperin, dia memililih yang glowing, dia memilih yang menarik hati dia," jelasnya.
Bahkan, ia berani bersaksi anak-anak yang diasuh Sudirman semuanya memiliki wajah yang tampan.
Diketahui anak yang menjadi korban pencabulan Sudirman seluruhnya berjenis kelamin laki-laki.
Sudirman disebut polisi memiliki kelainan seksual yakni penyuka sesama jenis.
"Hampir enggak ada anak panti di situ yang mohon maaf jelek, good looking semua," ujar Dean Desvi.
Selain itu, ada lagi fakta mengejutkan yang baru saja terungkap, menurut Dean Desvi di panti asuhannya Sudirman membentuk semacam kasta. (aag)
Load more