Lulus dari Lembah Tidar, Herindra terpilih masuk pasukan elite Kopassus. Dia mengisi berbagai jabatan komando dan non-komando di lingkungan Kopassus, termasuk menjadi Komandan Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus saat dia berpangkat letnan kolonel.
Herindra kemudian mendapatkan penugasan di luar lingkungan Korps Baret Merah, yaitu di Kodam I/Bukit Barisan sebagai perwira senior intelijen. Dia kemudian menjabat sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Selama menjabat sebagai Dandim, Herindra ikut andil memberantas pembalakan liar (illegal logging) menangkap 27 ton kayu ilegal pada 2005.
Dua tahun berselang, dia kembali ke Akademi Militer Magelang menempati posisi sebagai Wakil Komandan Resimen Taruna Akmil. Kemudian, Herindra dipercaya sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus pada 2008 dan Asintel Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya pada 2009.
Herindra kemudian mengisi posisi strategis sebagai Direktur Penelitian dan Pengembangan Pusat Intelijen TNI Angkatan Darat, lalu melanjutkan pendidikan magister di Universitas Nasional Malaysia.
Load more