Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto telah melantik jajaran Menteri Koordinator Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
Tercatat ada Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono hingga Muhaimin Iskandar yang menjabat di jajaran Menteri Koordinator Kabinet Merah Putih.
Selanjutnya, ada pengambilan sumpah janji para menteri Kabinet Menteri dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pengambilan sumpah janji terlebih dahulu dilakukan terhadap menteri koordinator, kepala badan, dilanjutkan dengan para menteri.
"Demi Alloh saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD RI 1945, serta akan menjalankan segala peraturan peundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi dharmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjungjung tinggi jabatan, bekerja sebaik-baiaknya dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Prabowo dan diikuti oleh para menteri.
Setelah pengambilan sumpah janji dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara.
Berikut deretan profil singkat Menteri Koordinator Kabinet Merah Putih:
Budi Gunawan lahir pada 11 Desember 1959, di Solo, Jawa Tengah.
Budi kemudian menempuh pendidikan menengah atas di SMA 3 Teladan, Jakarta, dan menyelesaikannya pada 1979.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) bagian kepolisian di Semarang, yang sekarang dikenal sebagai Akademi Kepolisian (Akpol).
Budi melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 1986.
Kariernya semakin menguat setelah mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, Sespati, dan Lembaga Ketahanan Nasional.
Selain pendidikan di internal kepolisian, Budi juga melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Satya Gama dan Universitas Trisakti.
Perjalanan kariernya dimulai dari posisi Kapolsekta Tanjung Karang Barat di Lampung pada 1986.
Jabatan-jabatan strategis lainnya di Polri seperti Kapolresta Bogor hingga Kepala Biro Pembinaan Karier Mabes Polri pada 2004-2006, yang menjadikannya jenderal termuda saat itu.
Karier Budi makin melesat ketika dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri saat menjabat Wakil Presiden dan kemudian Presiden.
Karier Budi di Polri pun semakin cemerlang dengan berbagai jabatan penting, termasuk Kapolda Jambi, Kapolda Bali, hingga akhirnya menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Polri.
Budi sempat diajukan oleh Presiden Jokowi sebagai Kapolri pada Januari 2015, namun pelantikannya dibatalkan karena penetapan tersangka oleh KPK terkait transaksi mencurigakan.
Meski begitu, pada September 2016, Budi ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), dan kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal.
Load more