LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Dok. PANRB

Pengamat Akui Menanti Potret Indonesia di Bawah Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Pengamat hukum dan politik Dr Pieter C Zuklifli, SH. MH., mengaku bahwa menanti langkah kepemimpinan Prabowo-Gibran dengan 48 menteri dan 56 wakil menteri.

Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pelantikan 48 menteri dan 56 wakil menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut kabinet paling besar atau gemuk sejak orde baru hingga reformasi.

Pembentukan kabinet gemuk dalam sejarah politik Indonesia ini bahkan dinilai buntut dari kebutuhan politis.

Pengamat hukum dan politik Dr Pieter C Zuklifli, SH. MH., mengaku menanti langkah kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Di sisi lain, Pieter Zuklifli menyebut jika Presiden Prabowo merupakan sosok yang tegas.

Baca Juga :

Dia bahkan berkeyakinan Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran berusaha memproyeksikan pemerintahan yang siap membawa Indonesia keluar dari permasalahan kronis seperti ketimpangan ekonomi, korupsi, dan lemahnya penegakan hukum.

Pieter Zuklifli juga menyoroti pernyataan Prabowo yang beberapa kali mengatakan Indonesia masih menghadapi banyak kebocoran, penyelewengan kekuasaan yang sangat membahayakan generasi mendatang, seperti korupsi dan kolusi.

Penyelewengan itu terjadi di antara para pejabat politik dan pemerintahan maupun pengusaha nakal dan tidak patriotik.

"Sesungguhnya pernyataan Presiden Prabowo ini ditujukan kepada semua pemangku kekuasaan dan elite politik yang selama ini tidak jujur kepada rakyat," kata Pieter Zuklifli.

Dia mengamini bila keyakinan Prabowo ingin mengubah potret Indonesia di mata rakyat dan dunia tidak semudah membalik telapak tangan.

Menurutnya, memberantas elite-elite rakus dan kelompok pengusaha hitam membutuhkan keberanian, ketegasan, dan kecerdikan mengendalikan serta mengelola masalah yang melibatkan kekuasaan di semua lini.

Posisi-posisi strategis yang seharusnya tidak boleh menjadi alat kompromi politik justru diisi oleh figur-figur yang diragukan kredibilitas dan integritasnya.

Padahal, jabatan-jabatan strategis semestinya dipegang oleh orang-orang yang berintegritas dan setia kepada bangsa, bukan kepada pengusaha hitam yang selama ini selalu terlibat mendanai politik praktis untuk menghantam kredibilitas pemimpin negara.

"Jika kabinet Prabowo-Gibran ingin sukses dengan menempatkan orang-orang yang benar-benar kompeten dan tidak hanya memenuhi tuntutan politik," tegas Pieter Zuklifli.

Di samping dari itu, dia berpendapat Gibran sebagai Wakil Presiden termuda dalam sejarah Indonesia membawa energi dan perspektif baru ke dalam pemerintahan.

Namanya dikenal karena gaya kepemimpinan praktis dan keberpihakan pada pembangunan daerah yang dia tunjukkan selama menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Kehadiran Gibran di kabinet diharapkan bisa membawa keseimbangan antara pemikiran pragmatis dan idealisme yang lebih segar, sesuatu yang sering hilang dalam dinamika politik nasional.

Namun, tantangan yang dihadapi Gibran tidaklah mudah.

"Sebagai bagian dari kabinet yang besar, dia harus mampu menjaga semangat kerja kolektif, menghindari konflik internal, dan tetap fokus pada visi besar yang dijanjikan mereka dalam kampanye. Banyak yang menantikan apakah Gibran mampu mengatasi kebiasaan lama dalam politik Indonesia yang sering kali lebih mementingkan status quo daripada inovasi dan perubahan nyata," kata Pieter Zuklifli.

Pieter Zuklifli kembali mengingatkan kabinet Prabowo-Gibran dihadapkan pada harapan besar dari masyarakat yang menginginkan perubahan nyata.

Isu-isu seperti reformasi hukum, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan penyelesaian masalah-masalah ekonomi yang kompleks memerlukan kerja keras dan sinergi yang luar biasa. 

"Namun, pertanyaannya, apakah kabinet yang sangat besar ini bisa mewujudkan semua itu? Apakah Prabowo dan Gibran mampu fokus pada program-program prioritas tanpa terseret dalam kepentingan politik jangka pendek?" kata dia.

Dia mengatakan jawaban pertanyaan publik itu akan sangat menentukan bagaimana sejarah mencatat pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dengan tantangan yang begitu besar, pemerintahan ini harus membuktikan bahwa kabinet yang besar bukanlah sekadar kompromi politik, melainkan sebuah tim kerja yang efektif untuk mengubah wajah Indonesia.

"Apakah Prabowo mampu memenuhi janjinya untuk memperbaiki sistem penegakan hukum di Indonesia? Kita tunggu gebrakan 100 hari pertama Kabinet Merah Putih," pungkasnya.(lkf)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Desa Kraton Lumajang Masuk dalam Tahap Penilaian Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik

Desa Kraton Lumajang Masuk dalam Tahap Penilaian Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik

Pj Bupati Lumajang sambut kedatangan Tim Penilai Komisi Informasi Pusat pada kegiatan visitasi penilaian apresiasi keterbukaan informasi publik Desa Kraton.
Nekat! Istri Sembunyikan Sabu di Alat Kelamin saat Jenguk Suami di Lapas Salemba

Nekat! Istri Sembunyikan Sabu di Alat Kelamin saat Jenguk Suami di Lapas Salemba

"Selasa tanggal 22 Oktober jam 13.17 WIB, kami mengamankan satu perempuan inisial N (35) warga asal Batang, Jawa Tengah yang membawa diduga sabu," ungkap Beni.
Sosok Dudung Abdurachman Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Disorot, Berikut Tugas-tugasnya...

Sosok Dudung Abdurachman Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Disorot, Berikut Tugas-tugasnya...

Presiden Prabowo Subianto melantik Jenderal TNI (Purn) Prof Dudung Abdurachman sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional sekaligus Ketua KKIP
Ramai Dibicarakan soal Viralnya Surat Kop Kemendes, Menteri Desa Bocorkan Cerita Fakta Sebenarnya

Ramai Dibicarakan soal Viralnya Surat Kop Kemendes, Menteri Desa Bocorkan Cerita Fakta Sebenarnya

Viralnya Surat Kop Kemendes di media sosial begitu menyita perhatian publik, hingga menjadi perbincangan elite politik.
Klarifikasi Yandri Susanto soal Kop Surat Kementerian Desa: Viral Dikaitkan Pilkada 

Klarifikasi Yandri Susanto soal Kop Surat Kementerian Desa: Viral Dikaitkan Pilkada 

Menteri Desa, Yandri Susanto ramai jadi pembicaraan di dunia maya karena menggunakan kop surat Kementerian Desa untuk perayaan Hari Santri dan Haul Ibundanya. 
Kompak, 200 Advokat Kawal Paslon Muliawan-Pas di Pilkada Bali

Kompak, 200 Advokat Kawal Paslon Muliawan-Pas di Pilkada Bali

200 paralegal yang tergabung dalam Legal Advokat Gadjah Agus Suradnyana (LAGAS) dan relawan Bersama Prabowo (BEPRO) mendeklarasikan dukungan kepada Mulia-PAS.
Trending
Top 3 Bola: Wasit Ahmed Al-Kaf Diduga Tekanan Batin, Venue Indonesia vs Bahrain Diumumkan, hingga Yussa Nugraha Spill Pemain Keturunan Berikutnya

Top 3 Bola: Wasit Ahmed Al-Kaf Diduga Tekanan Batin, Venue Indonesia vs Bahrain Diumumkan, hingga Yussa Nugraha Spill Pemain Keturunan Berikutnya

Top 3 bola, wasit Ahmed Al-Kaf diduga alami tekanan batin, venue Indonesia vs Bahrain diumumkan, hingga Yussa Nugraha 'Spill' pemain keturunan berikutnya.
Jika AFC dan FIFA Tolak Permintaan Bahrain, Tetap Timnas Indonesia yang akan Rugi, Ternyata Rencana Aslinya...

Jika AFC dan FIFA Tolak Permintaan Bahrain, Tetap Timnas Indonesia yang akan Rugi, Ternyata Rencana Aslinya...

Walaupun tetap main di kandang, Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong ternyata tetap dirugikan oleh Bahrain, kata mantan pelatih Liga Indonesia, Jackson F Tiago
Tampil Memukau di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bek Timnas Indonesia Ini Disebut Masuk Daftar Incaran Raksasa Eropa Real Madrid

Tampil Memukau di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bek Timnas Indonesia Ini Disebut Masuk Daftar Incaran Raksasa Eropa Real Madrid

Timnas Indonesia belakangan kerap menjadi sorotan media asing usai penampilan apiknya dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kebusukan Bahrain Bikin Satu Asia Waspada, Korea Selatan, Irak hingga China Petik Pelajaran dari Kerugian Timnas Indonesia

Kebusukan Bahrain Bikin Satu Asia Waspada, Korea Selatan, Irak hingga China Petik Pelajaran dari Kerugian Timnas Indonesia

Aksi Bahrain di laga Timnas Indonesia yang merugikan skuad Garuda di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 telah membuat negara-negara Asia lainnya waspada.
Pantas Saja Shin Tae-yong Kekeuh Merekrut Mees Hilgers, Ternyata Bek FC Twente Itu Sudah Dipantau oleh Sosok Penting Ini ...

Pantas Saja Shin Tae-yong Kekeuh Merekrut Mees Hilgers, Ternyata Bek FC Twente Itu Sudah Dipantau oleh Sosok Penting Ini ...

Bek keturunan Indonesia, Mees Hilgers menjadi sorotan bahkan sebelum bergabung dengan timnas Indonesia, hal itu berdasarkan pengamatan tenaga ahli Kemenpora.
Setelah Lawan Bahrain dan China, Calvin Verdonk Terheran-heran Kenapa Negara di Zona Asia Suka Buang Waktu: Tidak Bagus!

Setelah Lawan Bahrain dan China, Calvin Verdonk Terheran-heran Kenapa Negara di Zona Asia Suka Buang Waktu: Tidak Bagus!

Biasa diam, Calvin Verdonk memberikan komentar setelah lawan Bahrain dan China, ia mengaku heran lantaran negara di Zona Asia tersebut suka membuang waktu.
Kuwait Akui Cara Curang Sengaja Pantau Timnas Indonesia U-17, Malah Salah Kaprah Soal Pemain Keturunan

Kuwait Akui Cara Curang Sengaja Pantau Timnas Indonesia U-17, Malah Salah Kaprah Soal Pemain Keturunan

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto mengungkapkan kekecewaannya yang tak bisa berlatih taktik setelah official training jelang pertandingan justru dilakukan bersamaan dengan Kuwait. 
Selengkapnya
Viral