Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin menilai pembekalan jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, merupakan ajang menempa mental para pejabat negara.
Ujang menjelaskan mental para pejabat negara itu kembali ditempa untuk tangguh mengingat tugas berat yang menanti mereka sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto.
“Mentalitas para menteri, wakil menteri itu dididik agar mentalnya harus kuat dan tangguh, karena mereka semua telah diminta Presiden komitmennya bekerja keras 24 jam untuk kepentingan rakyat,” kata Ujang Komaruddin.
Menurutnya, olah mental itu merupakan satu dari tiga sasaran yang dia yakini diterima oleh para menteri dalam rangkaian pembekalan (retreat) di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
Dua sasaran lainnya mencakup olah pikiran dan olah fisik.
“Dalam kategori olah pikir, semua peserta dilatih untuk berpikir yang sistematis, rasional, dan berbasis kerakyatan,” kata dia.
Ujang menyebut para menteri dan peserta pembekalan lainnya juga harus kuat jasmaninya.
Oleh karena itu, latihan baris-berbaris itu menjadi penting karena bukan hanya untuk menyamakan frekuensi sesama peserta, tetapi juga untuk fisik agar badannya sehat.
“Seorang menteri, wakil menteri tidak boleh sakit, karena jika sakit mereka tidak bisa bekerja. Seorang menteri juga tidak boleh malas atau bekerja seenaknya, karena mereka disumpah bekerja untuk kepentingan rakyat,” kata Ujang.
Presiden Prabowo memboyong Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, beserta kepala badan, staf khusus, penasihat khusus, dan utusan khusus Presiden di Lembah Tidar sampai 27 Oktober 2024.
Rombongan itu berdatangan sejak Kamis (24/10) dan bakal bermalam di tenda-tenda yang dibangun di kompleks Akmil sampai acara berakhir.
Hari pertama retreat, para peserta bangun pagi sejak pukul 04.00 WIB dan berkumpul di lapangan sekitar pukul 05.00 WIB untuk olahraga bersama-sama di Lapangan Sapta Marga.
Presiden Prabowo pun tiba pertama kali dan menunggu jajaran menteri-menterinya datang.
“Presiden datang pertama dan lebih dulu itu merupakan karakter pemimpin yang memberi contoh. Presiden mencontohkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepedulian tinggi kepada bawahannya,” kata Ujang.
Selepas berolahraga bersama dan mengikuti latihan baris-berbaris, yang juga diikuti oleh Presiden, para peserta mengikuti serangkaian pembekalan, yang salah satunya mendengar paparan antikorupsi dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.(ant)
Load more