Jakarta, tvOnenews.com - Jaringan pelaku pemalsu kartus BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS) melangsungkan aksi penipuannya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Akibatnya, puluhan warga Kampung Loji, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban jaringan pelaku penipuan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri mengkonfirmasi aksi penipuan yang menyasar puluhan warga terkait pemalsuan BPJS Kesehatan dan KIS tersebut.
"Ada 21 warga Kampung Loji yang melapor ke Satreskrim Polres Sukabumi. Mereka mengaku menjadi korban penipuan jaringan atau sindikat pemalsu KIS," kata Ali dilansir dari Antara, Jakarta, Sabtu (26/10/2024).
Ali menuturkan kasus pemalsuan tersebut terungkap saat didapatinya seorang korbannya yang akan berobat di Puskesmas Simpenan.
Namun, KIS yang dibawa korban tersebut tak terdaat saat dilakukan pengecekan oleh petugas Puskesmas.
Sementara, Ketua RT setempat, Erwan Suhenda menceritakan kronologi puluhan warga di Kampung Loji yang menjadi korban penipuan pemalsu kartu BPJS Kesehatan atau KIS itu.
Aksi tersebut berawal saat Erwan mendapati unggahan digrup media sosial Facebook berupa jasa pembuatan kartu BPJS Kesehatan dengan tarif Rp100 ribu.
Ia pun tertarik hingga menghubungi akun tersebut mengingat dirinya dan masyarakat belum memiliki BPJS Kesehatan maupun KIS.
Melalui pesan singkat, ia terus berkonsultasi dengan terduga pelaku dan diberikan informasi secara detail sehingga dirinya tertarik dan percaya yang kemudian mengirimkan foto kartu keluarga.
Satu hari kemudian, datang terduga pelaku ke rumah Erwan sembari membawa KIS sebanyak enam buah dan meminta pembayaran sebesar Rp600 ribu untuk enam orang sesuai jumlah jiwa dalam kartu keluarga.
Setelah menyerahkan uang, selanjutnya pelaku menjanjikan bahwa kartu BPJS Kesehatan itu akan aktif pada 14 Oktober 2024.
Tak hanya itu, pelaku turut serta meminta Erwan untuk menawarkan kepada warga lainnya untuk pembuatan KIS.
Erwan yang terkena tipu daya pelaku lantas mensosialisasikan program pembuatan KIS kepada warganya.
Alhasil, terdapat 15 warga yang tertarik sehingga total korban yang membuat KIS melalui terduga pelaku sebanyak 21 orang.
Namun, saat dirinya berobat ke Puskesmas Simpenan ternyata kartu BPJS Kesehatan itu tidak terdaftar. Setelah diperiksa satu persatu, ternyata seluruh warga yang membuat KIS juga tidak terdaftar.
"Saya coba menanyakan kepada orang yang membuat kartu itu, namun nomor ponsel saya sudah diblokir serta akun Facebook pelaku hilang," kata Erwan.
Atas kejadian itu, Erwan bersama warga lainnya yang diduga tertipu sindikat pembuatan kartu BPJS Kesehatan atau KIS palsu melapor ke Polres Sukabumi pada Jumat (25/10/2024). (ant/raa)
Load more