Jakarta, tvOnenews.com – Lebih dari seribu ASN selaku penggerak transformasi Indonesia di tahun 2024 berkesempatan mengikuti pelatihan digitalisasi dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) pada Jumat (25/10/2024).
Hal ini seiring dengan dimulainya kemitraan baru antara Lembaga Administrasi Negara (LAN), dengan Tony Blair Institute for Global Change (TBI), dan platform pembelajaran daring global, Apolitical.
Kemitraan tersebut ditandai melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) 'Government AI Campus Program'.
MoU ini menjadi landasan penting bagi pembinaan pegawai ASN yang adaptif dan tangkas untuk memenuhi kebutuhan Visi Emas Indonesia 2045, yang mencakup penyediaan materi pelatihan tentang dasar-dasar AI bagi ASN.
Penggunaan AI dalam pelayanan publik memungkinkan lahirnya kebijakan yang lebih inovatif, memperoleh pemahaman mengenai infrastruktur kota pintar (smart-city), serta menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik.
Muhammad Taufiq dalam kesempatan ini menyampaikan sebagai pembuat kebijakan sekaligus pelayan masyarakat, ASN memiliki peran kunci dalam proses transformasi digital.
Oleh karena itu, ia menegaskan setiap ASN harus menguasai kemampuan digital yang mumpuni, memiliki mindset digital untuk mendukung keberhasilan transformasi digital.
“Transformasi digital ini akan menjadi enabling factor yang akan mampu membangkitkan ekonomi digital yang diprediksi akan berkontribusi sebesar 20 persen dari produk domestik bruto (PDB)."
"Terkait hal tersebut, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dengan penetrasi digital yang cukup besar hampir 80 persen dari 280 juta penduduk Indonesia," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, transformasi digital menjadi salah satu program prioritas pemerintah untuk mendukung peningkatan kualitas reformasi birokrasi di Indonesia.
Melalui kolaborasi dan kerjasama ini diharapkan dapat mempersiapkan ASN untuk mendukung percepatan transformasi digital.
Bekerja sama dengan TBI, Apolitical akan mengembangkan dan menghadirkan modul pelatihan Kecerdasan Buatan dan Tata Kelola Pemerintahan Digital, serta memfasilitasi peluang pembelajaran sejawat yang didesain khusus untuk kebutuhan pegawai ASN di Indonesia.
Shuhaela F. Haqim menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan pemerintah Indonesia TBI untuk merancang dan memfasilitasi ‘Government AI Campus Program’.
“Dampak dari modul pembelajaran ini sangatlah besar, khususnya karena pegawai ASN adalah garda terdepan pelayanan publik bagi 280 juta penduduk Indonesia"
" Agar Indonesia dapat segera menjadi negara maju dan sejahtera, kita harus memastikan bahwa roda mesin penggerak pelayanan publik kita diperkuat dengan keterampilan digital dan AI kelas dunia,” tambah Shuhaela.
Program Government AI Campus Indonesia merupakan program pelatihan yang didesain khusus oleh TBI dan Apolitical di Indonesia.
Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud visi LAN untuk menjadi lembaga pembelajaran kelas dunia dan menghadirkan pemerintahan kelas dunia di Indonesia.
Platform digital Apolitical telah memberdayakan lebih dari 200.000 pegawai negeri di lebih dari 170 negara dan telah hadir secara signifikan di Asia, termasuk di Filipina, India dan Singapura.
Berbagai kursus Apolitical didesain secara khusus untuk menghasilkan pelatihan kelas dunia yang sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan masing-masing negara di berbagai sektor, termasuk urbanisasi, layanan kesehatan, dan ketahanan iklim.
“Tidak perlu diragukan lagi bahwa AI dan digitalisasi memiliki potensi besar untuk mentransformasi pemerintahan, meningkatkan pelayanan publik, dan mendorong inovasi dalam skala yang lebih besar. Kami meluncurkan program ‘Government AI Campus’ untuk menjadi pemangku kebijakan, pembeli, dan pengguna AI yang lebih baik."
"Kami bangga dapat bermitra dengan LAN-RI dan TBI untuk mempersiapkan seribu pegawai negeri Indonesia memimpin di era AI,” ujar Chief Partnership Officer Apolitical, Pooja Warier Hamilton."
Acara diakhiri dengan workshop bertajuk “AI in Southeast Asian Government” yang dibawakan oleh Head of Partnerships Asia TBI APAC Astrid Dita serta Technology Venture Partner di Alpha JWC Ventures dan Program Director of Artificial Ray Frederick Djajadinata.
Lebih dari seribu peserta menyaksikan Penandatanganan MoU dan berpartisipasi dalam lokakarya di Jakarta serta secara daring.
Load more