Jakarta, tvOnenews.com - Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja perdana dengan Menteri Agama RI periode 2024-2029 Nasaruddin Umar. Adapun pembahasannya mengenai evaluasi haji 2024.
Di hadapan seluruh pimpinan Komisi VIII DPR periode 2024-2029, Nasaruddin memaparkan bahwa pada 2024 Indonesia mendapat kuota haji terbesar sepanjang sejarah.
“Jumlah kuota dasar adalah 221 ribu yang terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus,” katanya saat rapat di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
Dia menyebut pemerintah Arab Saudi memberikan kuota tambahan sebanyak 20 ribu, terdiri atas 10 ribu jemaah haji reguler dan 10 ribu jemaah haji khusus.
“Jadi total kuota menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus,” ungkap Nasaruddin.
Nasaruddin menambahkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 mengusung tagline ‘Haji Ramah Lansia’. Alasannya karena jumlah jemaah haji lansia sangat banyak.
“Dan diperkirakan nanti jamaah lansia itu akan semakin fisiknya diperkirakan akan menaik karena daftar tunggu yang semakin panjang,” tutur dia.
Adapun dari total 213.275 jemaah haji reguler yang tiba di Arab Saudi, sebanyak 45.524 jemaah berusia 65 tahun ke atas.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pemerintah menggunakan dua maskapai untuk transportasi ibadah haji. Yakni, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
“Dalam layanan transportasi udara masih ditemukan berbagai kendala antara lain kerusakan pesawat, frekuensi perubahan jadwal yang cukup tinggi, serta kapasitas pesawat yang menyebabkan pergeseran dan perubahan komposisi kloter,” jelasnya.
Nasaruddin juga mengungkap ada dua bandaran tambahan untuk keberangkatan jemaah haji yang memiliki fasilitas fast track, yaitu Bandara Internasional Juanda di Surabaya dan Bandara Adi Soemarno di Solo.
“Jadi fast track itu artinya penelitian tentang visa dan segala macamnya dilakukan di bandara itu. Mudah-mudahan nanti ke depan fasilitas fast track itu bisa ditambah,” jelas Nasaruddin.
“Total terdapat tiga bandara dengan fasilitas fast track yang melayani sebanyak 127.073 jemaah haji reguler,” tambahnya.
Nasaruddin melanjutkan total bus yang disediakan pemerintah Indonesia saat puncak haji sebanyak 425 bus.
Kemudian, total hotel yang disediakan di Mekkah sebanyak 171 dan di Madinah terdapat 84 hotel gelombang I dan 98 hotel gelombang II.
Imam Besar Masjid Istiqlal ini menambahkan layanan konsumsi jemaah haji tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 12 kali dari tahun sebelumnya.
“Layanan konsumsi tahun ini disediakan sebanyak 27 kali di Madinah, 84 kali makan di Mekkah, dan 15 kali makan di Armuznah (Arafah, Muzdalifah, dan Madinah), serta satu kali snack berat saat di Muzdalifah,” tutup Nasaruddin. (saa/muu)
Load more