Bangunan yang berdiri pada tahun 2022 itu sejak 6 bulan terakhir sudah tidak digunakan, karena pondasi bagian atap bangunan sudah rapuh dan dikhawatirkan ambruk sewaktu-waktu terlebih sudah memasuki musim hujan, sehingga seluruh peralatan di dalamnya dipindahkan ke ruangan lain.
"Kondisi bangunannya sudah rusak dan nyaris ambruk sejak saya pertama kali masuk sebagai kepala sekolah enam bulan lalu, sehingga saya minta seluruh unit komputer di ruangan tersebut dipindahkan dan ruangannya tidak dipergunakan," bebernya.
Saat kejadian ambruknya ruangan tersebut, seluruh siswa sudah pulang dan tidak ada kegiatan belajar atau kegiatan ekstrakurikuler karena hari Jumat, namun ambruknya bangunan tersebut tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Proses belajar mengajar tetap normal karena dari enam ruang kelas tidak ada yang terdampak, harapan kami bangunan yang ambruk dapat segera dibangun kembali," pungkasnya. (ant/ree)
Load more