Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah warga perumahan Cluster Heliconia, De Park, BSD, Tangerang merasa keberatan atas rencana pembangunan rumah sakit di dekat permukiman mereka.
Bahkan, upaya dialog dengan pemerintah belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Salah satu warga perumahan Cluster Heliconia, De Park, Stevanus, mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala desa dan mengirim surat resmi kepada Pejabat Bupati, yang kemudian didisposisikan ke camat.
"Namun, hingga kini kami belum mendapatkan solusi yang jelas," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Dia juag menyebutkan, sejak rencana pembangunan rumah sakit mencuat, beberapa warga juga kesulitan menjual rumah mereka karena calon pembeli enggan membeli properti di dekat fasilitas medis tersebut.
"Waktu kami membeli rumah delapan tahun lalu, di master plan hanya ada gambar ruko komersil, tidak ada fasilitas umum sensitif seperti rumah sakit," terang Stevanus.
Namun, dia menambahkan sejak kabar ini tersebar, banyak warga mulai mengeluh dan khawatir atas kenyamanan dan nilai properti yang terancam menurun.
Informasi mengenai rencana pembangunan rumah sakit pertama kali muncul awal tahun ini, namun pemberitahuan tersebut sempat tidak sampai ke warga di perumahan Cluster Heliconia, De Park.
Hal ini membuat warga merasa kurang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
“Kami baru pertama kali mengajukan protes dan berharap pihak rumah sakit maupun developer dapat mendengarkan suara kami,” jelas Stevanus.
Sementara, Arthur, salah seorang warga dari RT 02, mengungkapkan keresahan warga yang merasa tidak dilibatkan dalam rencana tersebut sejak awal.
"Kami tidak diberi informasi bahwa akan ada rumah sakit di dekat sini. Kalau sejak awal diberitahukan, mungkin banyak dari kami yang tidak akan membeli rumah di sini,” ujarnya.
Arthur menyebutkan, meski adanya fasilitas rumah sakit di sekitar permukiman bisa menguntungkan, lokasi yang terlalu dekat justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga.
“Suara sirene ambulans bisa mengganggu. Ini satu-satunya lokasi di sini yang dikelola. Kami harap pengembang lebih bijaksana dalam mengelola lingkungan,” tambahnya.
Warga berharap pemerintah daerah tidak mengeluarkan izin serta dapat memperhatikan aspirasi mereka serta mempertimbangkan kembali urgensi pembangunan rumah sakit tersebut, mengingat kawasan permukiman yang sudah padat.
Para warga juga menyuarakan harapan agar pihak rumah sakit mempertimbangkan opsi relokasi, sebab masih banyak lahan lain dan kawasan ekonomi khusus yang bisa dipertimbangkan untuk lokasi rumah sakit.
Warga juga mengingatkan agar pihak pengembang dan pengelola lebih memperhatikan hak-hak mereka sebagai konsumen.
“Di sekitar sini sudah ada banyak rumah sakit. Tidak ada urgensi untuk membangun rumah sakit tepat di samping permukiman,” tutur Arthur.
Disclaimer: Hingga berita ini diturunkan, redaksi tvOnenews.com telah berusaha mengkonfirmasi isi berita tersebut, namun tidak mendapatkan respons.
Kami juga terus berupaya berkomunikasi dengan pihak pemerintah setempat untuk mendapati respons. (lkf)
Load more