Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor DKI Sulton mendesak calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono melakukan permintaan maaf secara terbuka.
Hal ini merupakan buntut dari pernyataan kampanye yang menyinggung kekeliruan kisah Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah beberapa waktu yang lalu.
Sulton menilai video permintaan maaf Suswono telah melewati berbagai macam upaya editing sehingga terkesan tidak tulus.
"Terkait permintaan maaf Pak Suswono yang pertama itu video tapping ya dan banyak editan. Jadi kami meminta juga untuk Pak Suswono menyatakan maaf secara terbuka dan langsung," ungkap dia, saat dihubungi, Rabu (30/10/2024).
Selain itu, Sulton menyayangkan penolakan dari pihak kepolisian terkait laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Suswono dalam giat kampanyenya.
"Terkait laporan, Tim LBH (Lembaga Bantuan Hukum) kami sedang mengkaji agar pelaporannya bisa diterima di Polda Metro Jaya ataupun Bareskrim Mabes Polri," tuturnya.
Ternyata tidak hanya GP Ansor saja yang pelaporannya ditolak oleh kepolisian, tetapi Ormas Betawi juga mengalami pengalaman serupa.
Ormas Betawi justru diminta untuk meneruskan laporan mereka ke Gakkumdu Bawaslu karena dinilai telah melakukan pelanggaran Pemilu.
"Kami juga menyayangkan ada, kami mendapat info, Ormas Betawi ditolak laporannya dan diarahkan ke Gakkumdu Bawaslu," jelas dia.
"Kami menilai ini bukan pelanggaran pemilu. Ini kan soal penistaan agama. Jadi kami menyayangkan juga ini Polda menolak laporan yang dibuat oleh teman-teman dari Ormas Betawi tersebut," tandas dia.
Sebelumnya, Suswono meminta maaf seusai pernyataan “janda kaya” yang menimbulkan polemik dalam pertemuannya dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu saya meminta maaf sekaligus mencabut pernyataan tersebut," ucapnya dalam keterangan video, Senin (28/10/2024).
Suswono menjelaskan pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
"Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya," jelasnya. (agr/nsi)
Load more